Liputan6.com, Surabaya: Tiga belas anggota marinir yang terlibat bentrokan dengan warga di Alas Telogo, Lekok, Pasuruan, masih menjalani pemeriksaan di tahanan polisi militer Angkatan Laut di Surabaya, Jawa Timur, Ahad (3/6). Ketika berdialog dengan Tim Komisi Nasional Hak Asasi Manusia yang dipimpin Abdul Hakim Garuda Nusantara, kemarin, dua tersangka mengatakan, saat itu pasukan membawa tiga jenis peluru, yakni peluru hampa, karet, dan peluru tajam [baca: Komnas HAM Mendatangi Markas POMAL].
Menurut mereka, tindakan menggunakan peluru tajam merupakan upaya terakhir lantaran warga terus merangsek maju. Namun saat itu, moncong senjata diarahkan ke tanah.
Namun pengakuan dua tersangka ini dibantah Kasari, salah satu korban, serta saksi mata. Menurut Kasari, saat berusaha lari, dia dikejar tiga anggota marinir sambil melepaskan tembakan. Selain itu, arah tembakan juga langsung ditujukan kepada warga [baca: Komisi I DPR Menemukan Fakta].
Sementara itu, kondisi Choirul Anwar kini sudah berangsur-angsur membaik. Tim dokter yang merawat korban insiden penembakan oleh marinir ini mengatakan, kondisi bocah berusia tiga tahun itu telah melewati masa kritis. Meski demikian, masih belum ada rencana mengoperasi Choirul untuk mengambil
serpihan metal yang berada di rongga dada putra Sutrisno ini [baca: Wapres Bertemu Korban Penembakan Pasuruan].
Sedangkan korban lainnya, Herwanto yang masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, baru saja menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 40 sentimeter akibat terkoyak peluru. Sejauh ini, kondisi Herwanto relatif stabil.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
Menurut mereka, tindakan menggunakan peluru tajam merupakan upaya terakhir lantaran warga terus merangsek maju. Namun saat itu, moncong senjata diarahkan ke tanah.
Namun pengakuan dua tersangka ini dibantah Kasari, salah satu korban, serta saksi mata. Menurut Kasari, saat berusaha lari, dia dikejar tiga anggota marinir sambil melepaskan tembakan. Selain itu, arah tembakan juga langsung ditujukan kepada warga [baca: Komisi I DPR Menemukan Fakta].
Sementara itu, kondisi Choirul Anwar kini sudah berangsur-angsur membaik. Tim dokter yang merawat korban insiden penembakan oleh marinir ini mengatakan, kondisi bocah berusia tiga tahun itu telah melewati masa kritis. Meski demikian, masih belum ada rencana mengoperasi Choirul untuk mengambil
serpihan metal yang berada di rongga dada putra Sutrisno ini [baca: Wapres Bertemu Korban Penembakan Pasuruan].
Sedangkan korban lainnya, Herwanto yang masih dirawat di Rumah Sakit Saiful Anwar Malang, baru saja menjalani operasi pemotongan usus sepanjang 40 sentimeter akibat terkoyak peluru. Sejauh ini, kondisi Herwanto relatif stabil.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)