Sukses

Tokoh Agama dan Masyarakat Maluku Menemui Wapres

Sejumlah tokoh agama dan masyarakat Maluku menyebut insiden pengibaran bendera RMS sebagai upaya makar. Polisi masih memburu 30 anggota RMS di antaranya Nus Malawau, yang kabur ketika kapal yang membawanya tenggelam.

Liputan6.com, Jakarta: Sejumlah tokoh agama dan masyarakat Maluku menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Gedung Wapres, Senin (9/7) pagi. Mereka sepakat menyebut insiden pengibaran bendera Republik Maluku Selatan sebagai upaya makar karena itu supaya payung hukum berupa undang-undang antiseparatisme segera diterbitkan. Para tokoh agama juga bertekad tak ingin diganggu isu yang sama setiap tahunnya.

Sehari sebelum bertemu Wapres, tokoh masyarakat dan lintas agama Maluku ini meminta selain pendekatan keamanan, pemerintah juga harus melakukan pendekatan ekonomi dan budaya. Para tokoh ini berharap orang yang tak mengerti Maluku jangan memberi pernyataan yang memperkeruh suasana agar tidak terjebak dalam konflik horisontal seperti masa silam.

Sementara itu Kepolisian Daerah Maluku masih memburu 30 anggota separatis di antaranya adalah Nus Malawau, yang kabur saat kapal yang membawanya dari Pulau Haruku tenggelam di sekitar perairan Ambon [baca: Speedboat Polda Maluku Tenggelam]. Saat ini jumlah anggota RMS yang ditetapkan sebagai tersangka mencapai 41 orang.(JUM/Tim Liputan 6 SCTV)