Tengok saja pementasan ludruk modern yang berlangsung di Jakarta, baru-baru ini. Kemunculan pejabat menjadi daya tarik tersendiri. Apalagi, pentas kali ini menyuarakan ketidakadilan di negeri ini. Cerita yang diangkat ialah Sawunggaling Diwisuda. Lakon ini mengisahkan perjuangan hidup seorang yang tersingkirkan hingga menjadi demang atau pejabat.
Pementasan ini digelar untuk melestarikan seni budaya ludruk. Saat ini, kesenian tersebut semakin tersingkir didera arus modernisasi. Hanya sedikit masyarakat yang menggemari kesenian ludruk di tengah banyaknya hiburan-hiburan modern.(REN/Sufiani Tanjung)