Prosesnya diawali dengan membersihkan kapas dengan alat yang disebut beneha kapo klukung. Selanjutnya kapas dipintal menjadi benang. Setelah menjadi benang baru diberi warna sesuai selera. Adapun zat pewarna yang digunakan bukan dari bahan kimia, tapi dari tumbuh-tumbuhan.
Warna hijau dihasilkan dari daun pepaya, kuning dari kunyit dan hitam dari daun nila. Ada 30 jenis warna bisa dihasilkan dari tetumbuhan yang hidup di Pulau Alor. Proses pewarnaan pun memakai cara tradisional, seperti digoreng di atas kuali atau penggorengan.
Kain yang telah diberi bermacam-macam warna ini kemudian ditenun menjadi selendang atau sarung dengan motif khas Pulau Alor, antara lain rumah adat dan moko. Proses menenun biasanya memakan waktu satu hingga dua pekan untuk selembar kain sarung maupun selendang. Harga termurah untuk selendang adalah Rp 100 ribu, sedangkan kain sarung dilepas seharga Rp 500 ribu hingga Rp 5 juta.(ANS/Didimus Payong Dore)
Advertisement