Liputan6.com, Jakarta: Kenaikan harga bahan bakar minyak ditanggapi beragam oleh para pengembang. Sebagian pengembang berencana meninggikan harga jual rumah. Namun, sebagian pengembang lainnya akan tetap mempertahankan nilai jual rumah yang sudah ada.[baca: Harga BBM Resmi Naik 30 Persen].
Alasan yang diungkapkan para pengembang pun berbeda-beda. Menurut Daniek Ardanijanti --pengembang-- keputusan tak meninggikan harga jual rumah biasanya akan diiringi dengan penghematan, seperti mengurangi diskon, khususnya untuk sejumlah rumah yang sudah jadi. Daniek menjelaskan, kalau sebelum harga BBM naik sebuah rumah mendapat potongan 20 persen, kini, setelah harga BBM meninggi diskons akan dipangkas menjadi 15 persen. Sedangkan bagi konsumen yang membeli secara inden dan sudah meneken kontrak tak akan dikenakan tambahan harga.
Sebaliknya, pengembang lainnya, Fandy Anthony berencana meninggikan nilai jual rumah. Sebab, menurut Fandy, kenaikan harga BBM biasanya akan dibarengi dengan peningkatan harga bahan bangunan. Akibatnya, biaya operasional pembangunan rumah juga akan meninggi.(ICH/Arfan Yap Bano dan Agus Kusno)
Alasan yang diungkapkan para pengembang pun berbeda-beda. Menurut Daniek Ardanijanti --pengembang-- keputusan tak meninggikan harga jual rumah biasanya akan diiringi dengan penghematan, seperti mengurangi diskon, khususnya untuk sejumlah rumah yang sudah jadi. Daniek menjelaskan, kalau sebelum harga BBM naik sebuah rumah mendapat potongan 20 persen, kini, setelah harga BBM meninggi diskons akan dipangkas menjadi 15 persen. Sedangkan bagi konsumen yang membeli secara inden dan sudah meneken kontrak tak akan dikenakan tambahan harga.
Sebaliknya, pengembang lainnya, Fandy Anthony berencana meninggikan nilai jual rumah. Sebab, menurut Fandy, kenaikan harga BBM biasanya akan dibarengi dengan peningkatan harga bahan bangunan. Akibatnya, biaya operasional pembangunan rumah juga akan meninggi.(ICH/Arfan Yap Bano dan Agus Kusno)