Liputan6.com, Surabaya: Kebab Turki Baba Rafi memang belum sepopuler burger atau ayam goreng khas restoran cepat saji. Namun gerai Kebab Turki Baba Rafi yang biasanya berbentuk gerobak kuning ini ternyata cukup banyak tersebar di pusat keramaian maupun kampus.
Adalah Hendy Setiono di balik roda bisnis Kebab Turki Baba Rafi. Pemuda usia 24 tahun ini nekat berbisnis ketimbang menjadi karyawan perusahaan. "Semua itu berawal dari hobi makan saya," kata Hendy.
Ya, empat tahun silam Hendy berkunjung ke Qatar dan sempat mencicipi menu kebab. Rasanya yang enak membuat Hendy berniat membawa makanan itu ke Indonesia. Dengan uang sebesar Rp 2 juta, dia pun berjualan makanan itu.
Awalnya memang tidak mudah menjalankan bisnis dari nol. Tapi pendekatan Hendy dengan menawarkan menu yang belum banyak dijual jadi kelebihan tersendiri. Seiring berjalannya waktu, Kebab Turki Babar Rafi dijadikan bisnis waralaba.
Keputusan Hendy ini terbilang berani, mungkin juga nekat. Sebab, selain belum punya nama, dia juga harus bersanding dengan waralaba asing yang sudah lebih dulu menyerbu Indonesia.
Namun Hendy pantang mundur. Berkat kegigihannya, Kebab Turki Baba Rafi kini sudah memiliki 180 cabang yang tersebar di 35 kota di seluruh Tanah Air. Rasa kebabnya yang khas membuat konsumen ketagihan. Tak hanya rupiah yang diraup pengusaha muda ini, dia bahkan sempat menjadi nominator Asia's Best Enterpreneur Under 25 versi majalah Business Week.
Keberhasilan Kebab Turki Baba Rafi sampai saat ini terus menarik minat banyak orang untuk memberi waralabanya. Berawal dari kenekatan, kini Hendy Setiono telah meraih sukses. Tidak hanya memiliki penghasilan tanpa harus bergantung pada orang lain, dia juga membuka lapangan kerja. Dan tentunya menafkahi keluarga.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
Adalah Hendy Setiono di balik roda bisnis Kebab Turki Baba Rafi. Pemuda usia 24 tahun ini nekat berbisnis ketimbang menjadi karyawan perusahaan. "Semua itu berawal dari hobi makan saya," kata Hendy.
Ya, empat tahun silam Hendy berkunjung ke Qatar dan sempat mencicipi menu kebab. Rasanya yang enak membuat Hendy berniat membawa makanan itu ke Indonesia. Dengan uang sebesar Rp 2 juta, dia pun berjualan makanan itu.
Awalnya memang tidak mudah menjalankan bisnis dari nol. Tapi pendekatan Hendy dengan menawarkan menu yang belum banyak dijual jadi kelebihan tersendiri. Seiring berjalannya waktu, Kebab Turki Babar Rafi dijadikan bisnis waralaba.
Keputusan Hendy ini terbilang berani, mungkin juga nekat. Sebab, selain belum punya nama, dia juga harus bersanding dengan waralaba asing yang sudah lebih dulu menyerbu Indonesia.
Namun Hendy pantang mundur. Berkat kegigihannya, Kebab Turki Baba Rafi kini sudah memiliki 180 cabang yang tersebar di 35 kota di seluruh Tanah Air. Rasa kebabnya yang khas membuat konsumen ketagihan. Tak hanya rupiah yang diraup pengusaha muda ini, dia bahkan sempat menjadi nominator Asia's Best Enterpreneur Under 25 versi majalah Business Week.
Keberhasilan Kebab Turki Baba Rafi sampai saat ini terus menarik minat banyak orang untuk memberi waralabanya. Berawal dari kenekatan, kini Hendy Setiono telah meraih sukses. Tidak hanya memiliki penghasilan tanpa harus bergantung pada orang lain, dia juga membuka lapangan kerja. Dan tentunya menafkahi keluarga.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)