Sukses

Fokus Penyelidikan Adalah Gudang Bawah Tanah

Tim Labfor Mabes Polri dan DEA hendak mengetahui persis unsur kimia yang ada di dalam gudang bawah tanah di tiga pabrik narkoba di kawasan Batam Centre. Telah diidentifikasi tujuh bahan yang mengandung unsur kimia, seperti acetone, chloroform, dan air raksa.

Liputan6.com, Batam: Tim Laboratorium Forensik Markas Besar Polri bekerja sama dengan Badan Antinarkotika Amerika Serikat (DEA), Jumat (26/10), menggelar penyelidikan di tiga pabrik shabu di Batam, Kepulauan Riau, yang digerebek pekan silam. Mereka hendak mengetahui persis unsur kimia yang ada di dalam gudang bawah tanah di tiga pabrik narkoba di kawasan Batam Centre tersebut.

Di bawah penjagaan ketat aparat Kepolisian Kota Besar Barelang, Batam, sejak pagi tadi empat anggota tim Drug Enforcement Administration atau DEA dan tim Labfor Mabes Polri menyelidiki gudang bawah tanah tersebut, Di tempat tersembunyi itulah didapati berbagai jenis bahan baku atau material pembuatan kristal putih nan memabukkan tersebut.

Sejauh ini telah diidentifikasi tujuh bahan yang mengandung unsur kimia, di antaranya acetone, chloroform, dan air raksa. Diduga, bahan-bahan kimia ini didatangkan langsung dari Taiwan, menggunakan jalur nelayan melalui perairan Kepulauan Natuna.

Namun hingga tim meninggalkan lokasi, tidak sedikit pun keterangan yang diperoleh dari hasil temuan mereka di tempat kejadian perkara. Yang jelas, dalam kurun waktu sebulan terakhir, tiga pabrik ini mampu memasok sedikitnya 100 kilogram shabu. Sebagian diselundupkan ke daratan Cina dan Taiwan. Sebagian lainnya disebarkan ke Sumatra, termasuk Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Tanah Air [baca: Shabu Batam Juga Dijual ke Luar Negeri].(ANS/Erwan Buntaro dan Aloysius)

    Video Terkini