Sukses

Polisi Buka Jalan ke Gunung Kelud

Akses jalan menuju Gunung Kelud sejak Kamis petang sudah dibuka oleh polisi menyusul statusnya diturunkan menjadi siaga. Namun, polisi tetap memblokade jalan menuju kawah dengan raidus tiga kilometer.


Liputan6.com, Kediri:
Meski status Gunung Kelud di Kediri, Jawa Timur, sudah diturunkan sejak Kamis (8/11) pukul 04.05 WIB, polisi baru membuka jalan menuju ke kawah dan pos pemantau pada pukul 15.00 WIB. Wartawan yang sudah lama menunggu pintu gerbang di Dusun Margomulyo, Kediri, dibuka, langsung berebut masuk untuk mencapai kawah.

Namun, para wartawan hanya diperbolehkan meliput di pos pemantau sekitar tujuh kilometer daru kawah Gunung Kelud. Sejumlah wartawan yang hendak menuju kawah dan mengabadikan kondisi kawah langsung dihadang polisi. Meski statusnya diturunkan menjadi siaga, tim pemantau Gunung Kelud tetap mengamati aktivitas gunung yang berada di ketinggian 1.731 meter dari permukaan laut [baca: Status Kelud Diturunkan].

Penurunan status Gunung Kelud disambut syukur oleh warga. Juru kunci Gunung Kelud Mbah Ronggo langsung menggelar acara selamatan sederhana di rumahnya di Dusun Margomulyo, Desa Sugihwaras, Kediri. Selain warga sekitar dan tokoh partai politik, syukuran juga dihadiri sejumlah wartawan yang selama ini meliput aktivitas Gunung Kelud.

Sejak awal, Mbah Ronggo yakin Gunung Kelud tidak akan meletus dalam waktu dekat seperti yang diramalkan tim vulkanologi. Karena pendiriannya itu sempat mempengaruhi warga yang lain, dia dievakuasi paksa.

Sementara itu, warga lereng Gunung Kelud yang sudah tiga pekan berada di sejumlah pos pengusian, Kamis petang ini mulai diperbolehkan pulang. Mereka diangkut truk TNI dan Polri setelah mendapat pembagian uang saku sebesar Rp 50 ribu setiap kepala keluarga. Meski demikian, Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana Pemerintah Kabupaten Kediri meminta warga mengungsi kembali bila status Gunung Kelud kembali meningkat.

Pemkab Kediri telah menghabiskan dana sebesar Rp 118 juta lebih ketika Gunung Kelud berstatus waspada hingga awas. Dana itu diambil dari bantuan gubernur Jatim dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)