Sukses

Komisi I Menerima Djoko Santoso

Komisi I DPR sepakat menerima Jenderal Djoko Santoso menjadi Panglima TNI yang baru. Namun, ada sejumlah catatan yang diberikan pada panglima baru ini. Hasil fit and proper test calon panglima TNI secara resmi akan diumumkan di sidang paripurna.

Liputan6.com, Jakarta: Anggota Komisi I DPR di Gedung MPR/DPR, Jakarta, Rabu (5/12) malam, sepakat menerima Jenderal Djoko Santoso menjadi Panglima TNI yang baru. Namun, ada sejumlah catatan yang diberikan pada panglima baru ini. Di antaranya harus bersikap netral dalam pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah (pilkada) serta mengekspor ulang ambulans yang didatangkan TNI Angkatan Darat [baca: Djoko Dicecar Pertanyaan Soal Pengadaan Ambulans].

Sekitar 12 jam Djoko Santoso yang masih menjabat Kepala Staf TNI AD ditanyai anggota Komisi I DPR. Kehadiran jenderal bintang empat itu di ruang tersebut memang untuk meminta persetujuan DPR agar dirinya menduduki pucuk tertinggi Cilangkap yang baru.

Kendati calon tunggal, masih ada satu dua pertanyaan kritis. Salah satunya dari Ali Mochtar Ngabalin. Politisi dari Fraksi Partai Bintang Pelopor Demokrasi ini meminta Panglima TNI yang baru tak berpihak pada pemerintah atau penguasa. Tapi, argumen Ali ini justru dijawab oleh Ketua Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan.

Jenderal Djoko Santoso pun menegaskan anggota TNI akan bersikap netral dalam pemilu dan pilkada. Adapun hasil fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan calon panglima TNI secara resmi akan diumumkan di sidang paripurna.(ANS/Raditiyo Wicaksono)

    EnamPlus