Sukses

Banjir Kiriman Tak Terjadi

Perkiraan akan terjadi banjir kiriman kembali di kawasan Kampung Melayu, Jaktim, Senin pagi, tak terbukti. Saat ini, ketinggian air di Bendungan Katulampa Bogor, Jawa Barat, sudah turun menjadi 50 sentimeter.


Liputan6.com, Jakarta:
Warga Jalan Arus, Kelurahan Cawang, Jakarta Timur, kembali mendapat banjir kiriman, Ahad (16/12). Sejak pukul 14.30 WIB, permukaan Sungai Ciliwung mulai naik melebihi batas normal. Hanya dalam waktu tiga jam, air sudah membanjiri permukiman penduduk. Di sejumlah tempat, air menggenang sedalam lutut orang dewasa.

Warga Jalan Arus tak kaget mendapat banjir kiriman dari Bogor, Jawa Barat. Sebab sekitar lima jam sebelumnya, petugas setempat telah mengumumkan kedatangan banjir. Sekitar pukul 08.00 WIB, ketinggian air Bendungan Katulampa Bogor mencapai 130 sentimeter atau siaga tiga sebab di atas ketinggian normal, yakni 90 sentimeter [baca: Ketinggian Air Ciliwung Beranjak Naik].

Sementara itu, perkiraan bakal kembali terjadi banjir kiriman di Kampung Melayu, Jaktim, Senin (17/12) pagi, ternyata tidak terbukti. Kemarin, banjir memang menggenai kawasan Kampung Melayu, namun sekarang sudah surut. Reporter Liputan 6 SCTV Sufiani Tanjung melaporkan, warga saat ini tengah membersihkan rumahnya dari lumpur-lumpur bekas banjir. Salah satunya Pak Nurdin.

Meski sering mendapat banjir kiriman, Pak Nurdin enggan pindah dari kawasan Kampung Melayu. "Mau kemana lagi? Kalau pindah kan perlu biaya," kata dia beralasan. Meski demikian, dia mengaku juga takut akan dampak yang ditimbulkan oleh banjir, seperti terjangkit berbagai penyakit. "Saya juga cemas. Namun adanya bantuan kesehatan jika banjir bandang membuat saya legas," tambah Nurdin.

Nurdin menjelaskan, jika kondisi air di Sungai Ciliwung tinggi, ia bersama keluarganya dab warga lainnya biasanya tak tidur. Tapi jika air sudah surut, mereka bisa meluangkan waktu untuk tidur.

Sementara itu, ketinggian air di Bendungan Katulampa Bogor sejak pukul 04.30 WIB sudah turun menjadi 50 sentimeter. Meski pintu air di Bendungan Katulampa sudah ditutup, namun arus air di Sungai Ciliwung cukup deras. Ini bisa dilihat dari sampah yang mengalir deras di permukaan air menuju ke arah pintu air Manggarai, Jakarta Selatan.

Meski arus air dari Bendungan Katulampa deras, air baru sampai ke Jakarta sekitar lima atau enam jam kemudian. Ini artinya, banjir masih bisa diantipasi warga dengan mengungsi. Sampai saat ini, ketinggian air di pintu air Manggarai masih dalam batas normal, yaitu 740 sentimeter.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini