Liputan6.com, Tangerang: Sebagian besar wilayah Tangerang, Banten, sudah kering. Dari 41 titik yang pada Jumat lalu tergenang, kini tinggal 12 titik. Banjir masih terlihat di Situ Cipondoh, Pondok Bahar, dan Kuciran. Demikian terlihat dari pantauan udara pada Senin (4/2) petang.
Ruas Tol Sedyatmo menuju Bandar Udara Soekarno-Hatta sejak pagi tadi sudah bisa dilalui meski masih ada genangan. Kondisi tersebut membuat aktivitas penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta kembali normal. Tak terjadi penumpukan penumpang seperti kemarin. Khusus maskapai Merpati, mulai pukul 16.00 WIB sudah menggunakan Bandara Halim Perdana Kusuma sebagai [baca: Aktivitas Bandara Soekarno-Hatta Sudah Normal].
Banjir menyebabkan warga RW 8 Green Garden harus angkat kaki dari rumah. Warga mengungsi ke tenda-tenda darurat dan pinggiran perlintasan kereta api.
Advertisement
Warga RW 1 dan 2 Rawabuaya, Jakarta Barat, juga mengungsi. Mereka menempati dua tempat berbeda yaitu tenda bantuan Palang Merah Indonesia yang juga menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis. Sedangkan warga lainnya memilih mengungsi di kantor pengelola pasar kaki lima Rawabuaya.
Para pengungsi yang umumnya berprofesi sebagai pedagang keliling mencoba bertahan meski tak ada bantuan dari pemerintah. Warga memang belum dapat pulang karena air setinggi 30 sentimeter masih menggenangi rumah. Letak permukiman yang lebih rendah dari Kali Daan Mogot menyebabkan banjir lambat surut.
Banjir yang terjadi di Jakarta sebenarnya bisa dideteksi sejak dini. Sebab sejak sebulan terakhir di beberapa titik rawan banjir dan pintu air sudah disiapkan sebuah alat pendeteksi banjir. Salah satunya ditempatkan di Bendungan Katulampa, Bogor, Jawa Barat. Alat tersebut berfungsi mendeteksi ketinggian air di bendungan sebagai cara untuk mengetahui ancaman banjir. Alat itu juga dilengkapi alarm atau peringatan otomatis jika ketinggian air melebihi batas normal.
Alat pendeteksi ketinggian air juga dipasang di sejumlah pos pengamatan banjir seperti Depok, Pintu Air Manggarai, dan beberapa kawasan rawan banjir seperti Cipinang Melayu, Kebon Pala, dan Pulo Gebang. Hasilnya, saat banjir Jumat lalu warga Cipinang Melayu sempat mengevakuasi keluarga dan benda mereka sebelum banjir mulai tinggi.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)