Liputan6.com, Jakarta: Berawal dari peringatan ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Palembang, Sumatra Selatan, 2 Februari silam. Calon presiden dari partai oposisi Megawati Sukarnoputri menyindir kinerja pemerintah dalam mengatasi meroketnya harga kebutuhan pokok seperti penari poco-poco. "Maju satu langkah, mundur satu langkah. Maju dua langkah, mundur dua langkah. Artinya tidak pernah berangkat dari tempatnya," sindir dia.
Sindiran dibalas sindiran. Kali ini yang membalas adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. "Poco-poco lebih baik daripada dansa berputar-putar, sambil menjual gas yang murah," balas Kalla. Yang dimaksud Wapres adalah ajakan dansa Presiden Cina Jiang Zemin kepada Megawati yang ketika itu masih menjabat sebagai Presiden saat berkunjung ke Negeri Tirai Bambu. Setelah itu, Megawati menandatangani persetujuan untuk menjual gas kepada Cina. Kebijakan yang kini dikritik Kalla karena menyebabkan kurangnya pasokan gas di Tanah Air.
Di tengah panasnya suhu politik itu, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU) Said Agil Siradj mengungkapkan bahwa para petinggi organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut banyak mendapat pinangan dari sejumlah partai politik menjelang Pemilu 2009. Baik sebagai calon presiden maupun calon wakil presiden "Pinangan itu ada. Tetapi tidak serta kita terima," ungkap dia. Salah satu yang sudah mengajukan pinangan adalah Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sementara itu, dinasti politik diam-diam menguat dalam peta politik Tanah Air. Puan Maharani dan Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid kini terjun ke politik. Dua putri mantan Presiden tersebut siap bertarung memenangkan partai mereka dalam Pemilu 2009. Pembahasan kedua isu itu bisa dilihat selekapnya dalam tayangan video Topik Minggu Ini edisi Rabu (6/2). Puan maupun Yenny turut berbicara dalam tayangan ini.(BOG)