Sukses

Gerbong KRL Ekonomi Akan Dipasangi AC

Kereta api listrik masih menjadi sarana angkutan masal yang digunakan ratusan ribu orang untuk melintas di area Jabodetabek. Untuk meningkatkan kenyamanan, layanan gerbong ekonomi dengan penyejuk udara dicoba diberlakukan namun dengan tarif empat kali lipat dari tiket biasa.

Liputan6.com, Bekasi: Bagi warga Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, kereta api listrik masih dianggap sarana transportasi masal yang terjangkau dan cepat. Karena itu kereta tersebut selalu dipadati penumpang di dalam maupun di atas gerbong. Namun, mulai Senin (11/2) ini para penumpang yang naik di atap kereta. Penumpang yang membandel akan disemprot petugas dengan cat [baca: Penumpang Kereta yang Bandel Disemprot Cat ].

Upaya meningkatkan layanan KRL pihak PT Kereta Api akan menambah penyejuk udara (AC) di gerbong ekonomi jurusan Bekasi-Jakarta. Tapi, penumpang menjadi terkaget-kaget karena PT Kereta Api mematok tarif lebih mahal, yakni dari Rp 1.500 menjadi Rp 6.000. Bagi pelajar yang hanya membawa uang saku Rp 10 ribu tentu tak cukup untuk ongkos pulang pergi.

Namun, menurut Kepala Stasiun Bekasi, tidak semua perjalanan kereta api ekonomi diubah menjadi KRL AC. Penumpang masih dapat menggunakan KRL non-AC di jam keberangkatan lain. Peningkatan tarif KRL tentunya harus diimbangi dengan membaiknya layanan. Apalagi kereta ini masih menjadi sarana angkutan masal yang digunakan ratusan ribu orang setiap hari untuk melintas di area Jabodetabek.(IAN/Tim Liputan 6 SCTV)