Sukses

Warga Kampung Pulo Mulai Berbenah

Banjir di kawasan pinggir Kali Ciliwung sudah surut dan warga mulai membersihkan rumah dari lumpur. Sementara banjir yang menggenangi sebagian wilayah Provinsi Riau semakin meluas.


Liputan6.com, Jakarta: Banjir yang melanda kawasan pinggir Kali Ciliwung, Bukit Duri, Jakarta Timur, Ahad (16/3) mulai surut. Kendati demikian, ketinggian air di Kali Ciliwung belum menunjukkan penurunan. Ini berarti air kiriman masih mungkin terjadi di kawasan langganan banjir Bukit Duri dan Kampung Pulo [baca: Banjir di Kampung Melayu Belum Surut].

Salah seorang korban banjir, Suryani, mengaku baru hari ini bisa membersihkan rumahnya karena sejak Kamis lalu terendam banjir. Butuh waktu dua hari untuk membersihkan sisa lumpur. Belum lagi ia harus menjemur pakaian yang sempat terendam. Sibuk memikirkan banjir, nasib dua putra Suryani pun telantar dan akhirnya jatuh sakit.

Akibat banjir, sejumlah warga terutama balita memang rentan terserang penyakit kulit dan demam. Lingkungan yang lembab ditambah sampah-sampah yang menumpuk diduga menjadi penyebab merebaknya penyakit pascabanjir. Ancaman banjir masih melanda kawasan Kali Ciliwung sampai dengan akhir Maret ini.

Banjir yang menggenangi sebagian wilayah Provinsi Riau semakin meluas. Akibat hujan lebat, tiga sungai besar yang membelah provinsi ini meluap hingga menggenangi pemukiman warga dan lahan pertanian. Banjir diawali dengan meluapnya Sungai Kampar Kiri. Namun, banjir semakin meluas akibat Sungai Rokan dan Sungai Kuantan juga meluap hingga merendam ribuan rumah penduduk [baca: Banjir di Riau Rendam Dua Kecamatan].

Di Kabupaten Kampar, pemerintah setempat telah menyiagakan tim penolong dan mendirikan tenda-tenda darurat. Namun, warga di Kuantan Singingi dan Rokan Hulu mengeluhkan lambannya bantuan tenda untuk pengungsi. Warga khawatir banjir kian meninggi karena hujan lebat masih terus turun.

Banjir juga merendam tiga kecamatan di Ponorogo, yaitu Kecamatan Sawoo, Sambit, dan Mlarak. Bahkan, sebuah rumah warga roboh diterjang air. Banjir juga merusak puluhan hektare tanaman padi siap panen. Banjir kali ini diakibatkan meluapnya Sungai Gempang yang melintas di tiga kecamatan itu. Di beberapa titik, ketinggian air mencapai setengah meter. Kantor komando Rayon Militer Kecamatan Sambit turut tergenang. Saat ini air sudah mulai surut dan mulai membersihkan rumah mereka.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)