Liputan6.com, Jakarta: Direktorat Sertifikasi dan Kelaikan Udara (DKSU) mengakui pihaknya ikut bertanggungjawab atas hilangnya pesawat Adam Air Boeing 737-300 di perairan Majene, Sulawesi Barat awal Januari 2007. DSKU sebenarnya sudah mengetahui sistem navigasi pesawat tersebut berulangkali rusak. Namun, menurut Direktur DSKU Yurlis Hasibuan, Kamis (27/3), setiap pengecekan dan diketahui rusak masih ada toleransi perbaikkan.
Hingga hari ini tidak banyak yang bisa ditemukan dari serpihan pesawat Adam Air. Diduga pesawat hancur saat menghujam ke laut dengan kecepatan 1.000 kilometer per jam. Fakta black box atau kotak hitam yang diumumkan Komisi Nasional Keselamatan Transportasi menyebutkan sebelum jatuh alat navigasi rusak hingga posisi pesawat terus miring. Pesawat sudah tidak bisa di kendalikan hingga menghujam ke laut dengan kecepatan sangat tinggi [baca: Dirhub Akui Pengawasan DKSU Lemah ].(IAN/Aryo Adi dan Edison Simamarmata)
Error loading player:
No playable sources found