Sukses

Baharuddin Lopa Meninggal Dunia

Jaksa Agung Baharuddin Lopa meninggal dunia di RS Riyadh, Arab Saudi, karena mengalami kegagalan jantung. Rencananya, jenazah Lopa akan dipulangkan dan tiba di Indonesia, Rabu siang.

Liputan6.com, Riyadh: Jaksa Agung Profesor Doktor Baharuddin Lopa meninggal dunia di Rumah Sakit Riyadh, Arab Saudi, sekitar pukul 22.10 WIB, Selasa (3/7). Sebelumnya, Lopa berangkat menuju Arab untuk serah terima jabatan Duta Besar RI untuk Arab Saudi sekaligus melakukan ibadah Umroh. Ternyata, usai Umroh, Lopa kelelahan dan harus menjalani perawatan di rumah sakit. Namun, dikabarkan, Lopa terkena serangan jantung hingga akhirnya meninggal. Penyebab kematian Lopa sendiri belum diketahui secara pasti.

Kabar wafatnya Lopa diterima oleh keluarga di Jakarta sekitar pukul 21.15 WIB. Menurut keterangan keponakan Lopa, Mohamad Tahir Majid, setelah menjalani perawatan di RS Riyadh akibat penyempitan pembuluh darah, Lopa menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul lima sore waktu setempat.

Kepergian Lopa tentu sangat mengejutkan masyarakat Indonesia. Sebab, sebagai Jaksa Agung Lopa diharapkan mampu mendobrak kebuntuan penegakan hukum. Ditangan Lopa Kasus Mantan Presiden Soeharto dan sejumlah konglomerat diangkat kembali.

Guru besar Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin Makassar ini awalnya adalah seorang jaksa karir sejak tahun 1962. Ia telah menjadi jaksa di Kejaksaan Negeri Ujung Pandang sejak 1959 dan Kepala Kejaksaan Tinggi di Sulawesi Tenggara, Aceh, dan Kalimantan Barat pada periode 1970-1980. Kemudian, Pria kelahiran Desa Pambusung, Kabupaten Polewali Mamasa, Sulawesi Selatan, 27 Agustus, 66 tahun silam menjabat sebagai Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi. Awal tahun 2001, ia diminta Presiden Abdurrahman Wahid menggantikan Yusril Ihza Mahendra menjadi Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia, Februari silam.

Belum setengah tahun menjabat sebagai Menkeh dan HAM, Lopa diperintahkan Presiden Wahid untuk menggantikan Jaksa Agung Marzuki Darusman yang dinilai tak becus mengusut kasus korupsi. Akhirnya, nama ayah tujuh anak ini pun mengisi susunan kabinet Presiden Wahid sebagai Jaksa Agung, 1 Juni silam.

Dikabarkan, saat ini, Lopa sedang menangani Kasus Korupsi sejumlah konglomerat seperti Sjamsul Nursalim, Prajogo Pangestu, dan Marimutu Sinivasan. Tersiar kabar, Lopa juga ditugaskan Wahid untuk memata-matai sepak terjang Taufiq Kiemas --suami Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri. Sebab, bukan rahasia lagi, selama Mega menjadi Wapres, Taufiq banyak melakukan berbagai praktik kotor. Dari sekadar makelar kasus, calo pejabat, hingga terlibat dalam bisnis "abu-abu". Taufiq disebut-sebut membela Sjamsul dalam kasus Dipasena.

Penunjukan Lopa sebagai Jaksa Agung jelas membawa asa baru bagi masyarakat. Sebagai Jaksa Agung, Lopa diharapkan mampu mendobrak kebuntuan penegakan hukum. Dilaporkan, Presiden Wahid meminta secara khusus kepada seluruh umat Islam untuk mununaikan salat gaib bagi arwah almarhum. Gus Dur juga telah memerintahkan semua kalangan, termasuk pejabat diplomatik RI di Arab dan Garuda membantu pemulangan jenazah almarhum ke Indonesia. Rencananya, jenazah almarhum akan tiba di Tanah Air sekitar pukul 13.00 WIB, hari ini. Namun, hingga kini, belum dipastikan tempat pemakaman Lopa.(PIN/Tim Liputan 6 SCTV)