Sukses

Puluhan Ton Pupuk Subsidi Diduga Diselewengkan

Di tengah kelangkaan pupuk di berbagai daerah, polisi Jambi menyita 37 ton pupuk bersubsidi karena diduga akan diselewengkan. Hingga berita ini diturunkan, pemilik pupuk belum memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan.

Liputan6.com, Jambi: Andai truk penuh pupuk yang hari ini (31/5), disita polisi di Jambi disaksikan para petani, mereka pasti akan berteriak marah. Sebanyak 37 ton pupuk bersubsidi yang kini didambakan para petani di berbagai penjuru negeri diduga malah akan diselewengkan untuk kepentingan perusahaan perkebunan sawit di Jambi. Adapun hingga berita ini disusun, pemilik pupuk belum memenuhi panggilan polisi untuk dimintai keterangan.

Penimbunan pupuk memang menjengkelkan, terlebih ketika pupuk langka di mana-mana. Mulai dari Magelang, Jawa Tengah sampai Polewali, Sulawesi Barat. Kalaupun ada, harga pupuk teramat mahal. Di Magelang, harga pupuk bahkan menembus Rp 100 ribu per sak. Dari seharusnya Rp 50 ribu sampai Rp 75 ribu per sak. Bila kelangkaan pupuk tetap terjadi, maka kualitas panen bakal menurun. Kondisi itu tentu saja merugikan petani.

Kelangkaan pupuk di banyak daerah diduga karena ada aparat berwenang yang menimbun juga menyelewengkan. Masalahnya, kelangkaan selalu terjadi setiap musim tanam tiba seperti saat ini. Lantaran itulah, pemerintah seharusnya dapat mengantisipasi kelangkaan pupuk secara dini [baca: Petani Tuntut Pemerintah Atasi Kelangkaan Pupuk].(ANS/Tim Liputan 6 SCTV)

    Video Terkini