Liputan6.com, Jakarta: Tim Advokasi Anti-Ahmadiyah menilai peristiwa Monas pada 1 Juni silam terkesan sudah dirancang untuk terjadi bentrokan. Demikian terungkap saat mereka bersama sejumlah ulama dan pengurus Front Pembela Islam menemui Komisi Hukum DPR, Kamis (19/6).
Dalam pertemuan, Tim Advokasi Anti-Ahmadiyyah menjelaskan kronologis peristiwa Monas berdasarkan versi mereka. Tim advokasi mendesak DPR serius mengawal penyelesaian kasus insiden Monas. Mereka juga meminta DPR mendesak pemerintah serius mencari identitas pria yang terlihat mengacungkan senjata dalam insiden tersebut.
Insiden Monas memang menyisakan tanda tanya besar. Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi soal pemicu aksi kekerasan anggota FPI terhadap massa Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKKBB) yang tengah berdemonstrasi. Misteri munculnya seorang pria beratribut AKKBB yang tengah mengacungkan senjata pun belum terkuak [baca: Siapa Orang Berpistol di Monas Itu?].
Advertisement
Terkait insiden Monas itu, polisi sudah menahan 10 tersangka termasuk Ketua FPI Habib Rizieq Shihab dan Panglima Komando Laskar Umat Islam, Munarman.(TOZ/Dwi Anggia dan Noviar Jamal)
Error loading player:
No playable sources found