Liputan6.com, Bogor: Pencarian pesawat Cassa 212 WS yang hilang di kawasan Bogor, Jawa Barat, akhirnya menemui titik terang. Pada Jumat (27/6) petang, ada informasi bangkai pesawat ditemukan di Desa Pasir Gaok di kaki Gunung Salak.
Pesawat tersebut terbang dari Bandar Udara Halim Perdana Kusumah Jakarta menuju Rumpin Bogor pada Kamis kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Satu jam kemudian, pesawat tiba-tiba kontak hilang.
Pencarian digelar di dua titik yakni Gunung Salak dan Gunung Luhur Pangrango. Namun medan pegunungan membuat pencarian sulit dilakukan. Lebih dari 24 jam tim SAR menelusuri pegunungan. Terakhir pencarian difokuskan di empat titik Gunung Luhur Pangrngo.
Advertisement
Pesawat diperkirakan membawa 18 penumpang yakni tujuh anggota TNI Angkatan Udara serta enam karyawan perusahan swasta. Tiga di antaranya adalah warga Singapura, Hongkong, dan India.
Pihak Pangkalan Udara Abdurahman Saleh, selaku pangkalan pesawat tersebut, mengaku kesulitan memahami penyebab hilangnya pesawat itu. Pasalnya, pesawat dinilai layak terbang [baca: Cassa 212 Dinilai Layak Terbang].
Sejak enam bulan terakhir, tercatat tiga pesawat TNI AU jatuh. Helikopter Twin Pack jatuh di Lubuk Agung, Kabupaten Pelalawan, Riau, Januari lalu. Seorang pengusaha asal Singapura tewas dan sembilan penumpang luka-luka dalam kecelakaan tersebut [baca: Helikopter TNI AU Jatuh, Seorang Tewas].
Adanya penumpang sipil dalam heli tersebut, lebih warga asing, dipertanyakan berbagai pihak. Heli yang mestinya khusus untuk kebutuhan TNI tersebut kemungkinan disewakan. Terkait peristiwa ini, Komandan Lanud Pekanbaru Kolonel Penerbang Gandhara Oliviansyah dicopot [baca: Danlanud Pekanbaru Dicopot].
Dua bulan kemudian, helikopter latih jenis Bell 47G Soloy dari Skuadron Udara 7 jatuh di Desa Wanasari, Kecamatan Cipunegara, Subang, Jabar. Pilot heli, Letnan Satu penerbang Hengky tewas dan seorang awak terluka [baca: Heli Latih TNI AU Jatuh].(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)