Sukses

Bestari, Padi Unggulan Hasil Pengembangan Batan

Jika padi varietas unggulan Supertoy gagal panen di sejumlah daerah, tak demikian dengan padi varietas unggulan lainnya. Padi Bestari produksi Batan justru gemilang di Subang, akhir Agustus lalu.

Liputan6.com, Jakarta: Padi varietas unggulan Supertoy HL-2 boleh saja gagal panen. Namun tidak dengan padi varietas Bestari hasil penelitian Badan Tenaga Nuklir Nasional atau Batan. Akhir Agustus lalu, padi Bestari dipanen para petani Subang, Jawa Barat, dengan rata-rata potensi mencapai 9,42 ton per hektare. Ini lebih tinggi dibanding varietas unggulan Batan lainnya, Mira I yang hanya berpotensi sembilan ton per hektare.

Padi Bestari adalah varietas unggulan terbaru produksi Batan. Diambil dari bibit padi unggulan Cisantana yang diberi radiasi sinar gamma 0,2 kilogrey. Bibit itu kemudian diturunkan hingga mendapatkan turunan yang paling stabil. Butuh waktu antara empat hingga lima tahun untuk mendapatkan varietas ini.

Pengembangan varietas unggulan terus berjalan. Tapi tidak semua sukses ditanam. Terakhir terjadi kasus varietas Supertoy HL-2. Kemarahan petani tak terbendung karena dalam panen kedua mendapati bulir padi tak berisi. Ditambah lagi penggunaan varietas melalui proses tidak sah tanpa seizin Menteri Pertanian [baca: Petani Terima Ganti Rugi Supertoy].(YNI/Teguh Dwi Hartono)