Liputan6.com, Jakarta: Kementrian Lingkungan Hidup menyambut baik upaya mencegah deforestasi atau perusakan hutan di Indonesia melalui kampanye Forest for Climate. Kampanye yang digagas organisasi lingkungan internasional, Greenpeace, ini menggalang dana dari negara-negara maju untuk membantu negara lain yang mengalami kerusakan hutan cukup parah.
Negara-negara tersebut termasuk Indonesia nantinya akan mendapat bantuan dana untuk mencegah kerusakan hutan alami. Sementara kerusakan hutan di Indonesia akibat pembalakan liar, pembukaan lahan untuk kegiatan pertambangan dan kelapa sawit, serta hutan tanaman industri terbilang cukup parah. Departemen Kehutanan mencatat 1,1 juta hektare lahan rusak setiap tahunnya.
Data dari Greenpeace memperlihatkan sudah tidak ada hutan yang belum tersentuh atau masih alami di Pulau Jawa. Di Pulau Sumatra hanya tersisa 10 persen, Kalimantan 15 hingga 20 persen, dan wilayah Papua cuma 45 persen dari total luas lahan hutan.(YNI/Novarini dan Yuli Sasmito)
Negara-negara tersebut termasuk Indonesia nantinya akan mendapat bantuan dana untuk mencegah kerusakan hutan alami. Sementara kerusakan hutan di Indonesia akibat pembalakan liar, pembukaan lahan untuk kegiatan pertambangan dan kelapa sawit, serta hutan tanaman industri terbilang cukup parah. Departemen Kehutanan mencatat 1,1 juta hektare lahan rusak setiap tahunnya.
Data dari Greenpeace memperlihatkan sudah tidak ada hutan yang belum tersentuh atau masih alami di Pulau Jawa. Di Pulau Sumatra hanya tersisa 10 persen, Kalimantan 15 hingga 20 persen, dan wilayah Papua cuma 45 persen dari total luas lahan hutan.(YNI/Novarini dan Yuli Sasmito)