Liputan6.com, Jakarta: Erick Jazier Adriansjah, seorang karyawan PT Bahana Securities telah ditangkap aparat kepolisian, Sabtu (15/11) silam. Ia diduga terlibat penyebaran rumor tentang likuiditas sejumlah bank di Indonesia. Kabar burung yang dikirim melalui e-mail atau surat elektronik ini sempat membuat nasabah panik dan menyebarkannya ke masyarakat luas.
Terkait hal itu, baru-baru ini, manajemen PT Bahana Securities menjelaskan pihaknya tak pernah mengeluarkan pernyataan ataupun laporan riset tentang likuiditas sejumlah bank di Tanah Air. Berita yang selalu dikirim melalui e-mail setiap jam empat sore kepada para nasabah, selama ini selalu ditulis berdasarkan data dan fakta.
Menurut Ito Warsito, komisaris PT Bahana Securities, tindakan ini tentunya melanggar peraturan perusahaan dan ketentuan pasar modal serta peraturan perundangan yang berlaku secara umum. Pihak manajemen kini telah mengambil langkah skorsing terhadap Erick. Namun tetap memberikan perlindungan hukum selama Erick menjalani pemeriksaan.
Advertisement
Sementara itu, pakar ekonomi dan perbankan Aviliani menegaskan kondisi perbankan di Indonesia saat ini cukup kondusif meski krisis keuangan global menerpa setiap negara di dunia. Tapi, dampaknya tidak lebih parah dibandingkan krisis ekonomi tahun 1998. Ia bahkan berani berspekulasi bahwa hingga beberapa tahun ke depan, bank di Indonesia tidak akan mengalami likuidasi.
Aviliani menambahkan, di dalam transaksi perbankan, kalah kliring adalah kondisi yang biasa dialami setiap bank. Diharapkan, masyarakat dapat lebih memahami dan tak mudah terpancing oleh rumor atau isu yang menyesatkan. Namun di lain sisi, bank diharapkan dapat melakukan pendekatan personel pada nasabahnya. Terutama buat memberikan penjelasan mengenai kondisi kinerjanya selama ini. Sementara, pemerintah tentunya akan memberikan peringatan apabila kondisi perbankan di Indonesia mengalami guncangan yang akan berdampak buruk bagi masyarakat.(ANS/Clara Tampubolon dan Yon Helfi)