Sukses

Minyak Tanah Juga Langka

Di Purwokerto, Jateng, warga harus berebut saat antre minyak tanah. Di Solo, Jateng, sebagian warga terpaksa memakai kayu bakar karena sulit mendapatkan minyak tanah.

Liputan6.com, Purwokerto: Ratusan warga Kecamatan Kemiri, Purwokerto, Jawa Tengah, Kamis (18/12) siang, berebut minyak tanah. Sayang, tidak semua warga mendapatkan jatah minyak tanah. Padahal, pihak pangkalan telah membatasi pembelian setiap orang hanya bisa membeli dua liter mintak tanah.

Kelangkaan minyak tanah di Purwokerto telah terjadi sejak tiga pekan silam. Menurut pihak pangkalan, bahan bakar ini sulit didapat karena Pertamina mengurangi pasokan hingga 20 persen.

Sulitnya memperoleh minyak tanah membuat sebagian warga Kota Solo, Jateng, beralih ke kayu bakar. Heni, misalnya. Ia memilih memasak dengan kayu karena lebih mudah mendapatkannya dibanding minyak tanah. Kalaupun ada, harga minyak tanah kini Rp 5.000 per liter.

Langkanya minyak tanah membuat orang mencoba beragam cara untuk mendapatkannya. Polisi menangkap seorang warga Tasikmalaya yang tengah membawa beberapa drum minyak tanah ke Depok, Jabar. Alasannya, selisih harga minyak tanah di Tasikmalaya dengan Depok terhitung tinggi, yakni mencapai 100 persen. Kini, yang bersangkutan harus berurusan dengan polisi.

Sementara para pedagang makanan di Jalan Tukad Gangga, Denpasar, Bali, hanya bisa mengeluh akibat langkanya minyak tanah. Belum lagi harganya melonjak hingga Rp 7.000 per liter. Padahal, program konversi minyak tanah ke elpiji di Pulau Dewata belum dimulai. Warga berharap pemerintah setempat segera turun tangan. Bila tidak, para pedagang kecil terancam bangkrut.(BOG/Tim Liputan 6 SCTV)
    Video Terkini