Untuk bisa mencapai usia dua abad lebih, Banyuwangi harus melalui sejarah panjang. Wilayah yang dulu bernama Blambangan ini sering menjadi rebutan kerajaan Bali dan Mataram. Bahkan Belanda dan Inggris juga memperebutkan kawasan ini dalam segala aspek kehidupan.
Maka tidak heran, kesenian yang hidup di Banyuwangi merupakan perpaduan antara kesenian Jawa dan Bali. Letak geografis Banyuwangi yang berbatasan dengan Pulau Bali memungkinkan kawasan ujung timur Pulau Jawa ini sebagai tempat silang budaya.
Sedratari Perang Puputan Bayu, misalnya, menggambarkan kegigihan Laskar Blambangan yang dipimpin Pangeran Jagapati saat melawan Belanda pada 1771. Semangat perang habis-habisan mempertahankan tanah kelahiran itu ditetapkan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sebagai tonggak lahirnya Banyuwangi.(YNI/Agus Ainul Yaqin)
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.