Liputan6.com, Jakarta: Kapolri baru Jenderal Bambang Hendarso Danuri kembali membuat gebrakan baru. Setelah gencar memburu para preman, kini giliran bandar judi dan para pemainnya ditangkapi. Tak hanya itu anggota polisi yang terbukti melakukan pembiaran atau menjadi beking dicopot dari jabatannya.
Gebrakan Kapolri memang sangat beralasan. Selama ini praktik perjudian masih saja marak. Di Jakarta, polisi menggerebek lokasi perjudian dengan omset miliaran rupiah di kamar 296 dan 192 Hotel Sultan. Tapi yang paling mengegerkan adalah penangkapan Candra Wijaya alias Acin, bandar judi toto gelap kelas kakap di Pekanbaru, Riau. Pasalnya kasus ini menyeret banyak oknum polisi mulai dari bintara sampai jenderal.
Meski polisi gencar memberantas praktik perjudian, para penjudi tidak pernah kehilangan akal. Berdasarkan investigasi tim Sigi, selain bermain kucing-kucingan dengan petugas, penjudi juga menyiasatinya dengan berjudi secara online di internet. Ada juga yang berjudi dengan menumpang di balik pertandingan pancing ikan.
Advertisement
Seiring dengan penertiban yang dilakukan polisi, perdebatan panjang tentang apakah judi dilarang atau malah dilegalkan masih mengemuka. Ihwal legalisasi judi juga mengalami tarik ulur. Diresmikan untuk kalangan tertentu pada suatu masa lalu dilarang oleh rezim penguasa berikutnya.
Undian resmi berbau judi pertama kali muncul pada tahun 1968. Namanya Loto, singkatan dari lotere totalisator yang awalnya digelaruntuk menghimpun dana PON. Pada tahun 70-an muncul nama baru, Nalo, Toto, hingga undian berhadiah. Pada 1986, pemerintah mengeluarkan Porkas disusul kemudian KSOB dan selanjutnya SDSB.
Kriminolog Adrianus Meliala berpendapat perjudian memang lebih baik dilegalkan saja. Indonesia mungkin juga bisa meniru langkah yang dilakukan pemerintah malaysia dengan membuka areal khusus judi Genting Highland. Tahun depan Singapura juga akan membuka kasino di Sentosa Island.
Judi sangat dibenci tapi juga dicari. Maklum, uang yang berputar dibisnis perjudian sangat besar. Sanggupkah polisi memberangus perjudian? Perlukah perjudian di Indonesia dilegalkan? Simak selengkapnya dalam Sigi 30 Menit edisi 21 Desember 2008.(IAN/Tim Sigi SCTV)