Liputan6.com, Banda Aceh: Kalangan masyarakat Aceh menyambut baik hasil Sidang Istimewa MPR. Mereka berharap tak ada lagi pertumpahan darah di Bumi Rencong di bawah kepemimpinan Presiden Megawati Sukarnoputri. Demikian diungkapkan anggota DPRD Aceh Mustafa A. Glanggang di Banda Aceh, baru-baru ini.
Mustafa mengatakan, pelantikan Megawati Sukarnoputri sebagai Presiden RI kelima menjadi sebuah langkah maju menuju demokrasi di Tanah Air. Meski begitu, masyarakat Aceh berharap Presiden baru harus lebih memperhatikan daerah, terutama Kasus Aceh yang tak kunjung selesai.
Pendapat senada diungkapkan tokoh ulama Aceh. Ulama Aceh, Abu Daud Zamzamy berharap Megawati memberi perhatian khusus pada penyelesaian konflik di Serambi Mekah. Pada kesempatan tersebut Abu Daud membantah pernyataan mantan Presiden Abdurrahman Wahid bahwa Aceh akan memisahkan diri dari Negara Kesatuan RI, jika Gus Dur dilengserkan dari Presiden RI. Abu Daud menegaskan, pernyataan Gus Dur itu tidak benar. Sebab, tambah dia, pergantian kepemimpinan nasional dari Gus Dur ke Megawati tak berhubungan dengan kemerdekaan Aceh.(TNA/Muktarudin Yakub dan Feri Efendi)
Mustafa mengatakan, pelantikan Megawati Sukarnoputri sebagai Presiden RI kelima menjadi sebuah langkah maju menuju demokrasi di Tanah Air. Meski begitu, masyarakat Aceh berharap Presiden baru harus lebih memperhatikan daerah, terutama Kasus Aceh yang tak kunjung selesai.
Pendapat senada diungkapkan tokoh ulama Aceh. Ulama Aceh, Abu Daud Zamzamy berharap Megawati memberi perhatian khusus pada penyelesaian konflik di Serambi Mekah. Pada kesempatan tersebut Abu Daud membantah pernyataan mantan Presiden Abdurrahman Wahid bahwa Aceh akan memisahkan diri dari Negara Kesatuan RI, jika Gus Dur dilengserkan dari Presiden RI. Abu Daud menegaskan, pernyataan Gus Dur itu tidak benar. Sebab, tambah dia, pergantian kepemimpinan nasional dari Gus Dur ke Megawati tak berhubungan dengan kemerdekaan Aceh.(TNA/Muktarudin Yakub dan Feri Efendi)