Sukses

Belajar Tanpa Rasa Takut

Survei Yayasan Sejiwa menunjukkan 67 persen siswa sekolah menengah pernah mengalami berbagai jenis bullying. Rasa percaya diri tinggi dan mau berkomunikasi bisa menghindarkan siswa dari perilaku kekerasan.

Liputan6.com, Jakarta: Belajar tanpa rasa takut. Itulah inti kampanye sejumlah pelajar sekolah menengah di Jakarta, baru-baru ini. Melalui poster, foto, dan puisi mereka satu suara untuk menghentikan berbagai bentuk bullying atau aksi ancam-mengancam disertai kekerasan yang sering terjadi di sekolah.

Romy, salah satu siswa, mengatakan, biasanya siswa yang pernah mengalami kekerasan selalu sulit tidur, gelisah, dan trauma. Lain lagi dengan Ratu. Ia lebih memilih diam setiap melihat tindakan bullying walaupun merasa kasihan.

Survei yang dilakukan Yayasan Sejiwa terhadap 1.500 siswa di tiga kota besar di Indonesia menemukan 67 persen siswa sekolah menengah pernah mengalami aneka jenis kekerasan fisik dan mental dari rekannya sendiri. Menurut Ratna Juwita, Psikolog dari Universitas Indonesia, sebaiknya setiap anak memiliki rasa percaya diri yang positif serta mau berkomunikasi agar terhindar dari perilaku kekerasan. "Siswa harus mau belajar untuk berkomunikasi dengan baik dan positif," ucap Ratna.

Sementara orangtua sebaiknya membekali putra-putrinya dengan rasa percaya diri tinggi. Ini agar sang anak tak mudah menjadi korban bullying. Sedangkan siswa baru harus berlatih untuk tak mudah merasa terintimidasi. Bila belum bisa, siswa sebaiknya sering berada dalam kelompok yang bersahabat.(UPI/Anastasya Putri dan Daeng Tanto)
    Video Terkini