Liputan6.com, Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan TNI dan Polri untuk bersikap netral dalam Pemilihan Umum 2009. Presiden mengaku memperoleh informasi ada seorang petinggi TNI Angkatan Darat yang meminta untuk tidak memilih salah satu calon presiden tertentu pada Pemilu mendatang. Meski mengaku tidak percaya, informasi ini sengaja dilontarkan Yudhoyono saat memberi pengarahan di depan jajaran petinggi TNI-Polri di Istana Negara, Jakarta, Kamis (29/1).
Menurut Yudhoyono, dirinya juga sempat menjadi korban dari gerakan antinetralitas oleh oknum TNI pada Pemilu 2004. Saat itu ada forum komandan satuan yang memberi instruksi untuk tidak memilih partai tertentu. Ada pula seorang perwira menengah Polri yang secara terbuka untuk tidak memilih capres tertentu.
Secara institusi, TNI sudah menyatakan sikap netralnya. Pada Rabu lalu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan netralitas TNI dalam Pemilu 2009 termasuk terhadap para mantan perwira TNI yang akan maju dalam pemilihan presiden. Terhadap anggota yang melanggar sikap netral tersebut, Djoko Santoso menegaskan akan memberi sanksi.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)
Menurut Yudhoyono, dirinya juga sempat menjadi korban dari gerakan antinetralitas oleh oknum TNI pada Pemilu 2004. Saat itu ada forum komandan satuan yang memberi instruksi untuk tidak memilih partai tertentu. Ada pula seorang perwira menengah Polri yang secara terbuka untuk tidak memilih capres tertentu.
Secara institusi, TNI sudah menyatakan sikap netralnya. Pada Rabu lalu, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso menegaskan netralitas TNI dalam Pemilu 2009 termasuk terhadap para mantan perwira TNI yang akan maju dalam pemilihan presiden. Terhadap anggota yang melanggar sikap netral tersebut, Djoko Santoso menegaskan akan memberi sanksi.(TOZ/Tim Liputan 6 SCTV)