Liputan6.com, Jakarta: Banyak cara dalam mensosialisasikan suatu tujuan. Misalnya, pembauran antara masyarakat Tionghoa dan Betawi. Buktinya, pembauran tersebut menjadi tema menarik bagi para seniman panggung kebudayaan asli Jakarta. Tema yang mengangkat cerita percintaan antara Sami`un dan Ing Tay dipentaskan Sanggar Lenong Onteng di Situ Babakan, Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (27/7).
Cerita yang diangkat adalah plesetan dari Sampek Ing Tay. Nuansa pembauran antara masyarakat Tionghoa dan Betawi asli tersebut sengaja digelar dalam pekan Seni Budaya Masyarakat Keturunan 2001. Cerita itu diangkat dengan tujuan lebih mempererat hubungan di antara dua etnis yang sama-sama menempati Tanah Betawi.
Seperti pada seni pertunjukan tradisional lainnya, para pemain tampil tanpa kostum khusus. Apalagi pilihan kata dalam dialog juga sangat lugas layaknya pembicaraan sehari-hari. Pertunjukan yang berlatar belakang kehidupan masyakarat di kawasan Jelambar, Jakarta Barat itu cukup menarik minat masyarakat sekitar.(ORS/Tris Wijayanto dan Hendro Wahyudi)
Cerita yang diangkat adalah plesetan dari Sampek Ing Tay. Nuansa pembauran antara masyarakat Tionghoa dan Betawi asli tersebut sengaja digelar dalam pekan Seni Budaya Masyarakat Keturunan 2001. Cerita itu diangkat dengan tujuan lebih mempererat hubungan di antara dua etnis yang sama-sama menempati Tanah Betawi.
Seperti pada seni pertunjukan tradisional lainnya, para pemain tampil tanpa kostum khusus. Apalagi pilihan kata dalam dialog juga sangat lugas layaknya pembicaraan sehari-hari. Pertunjukan yang berlatar belakang kehidupan masyakarat di kawasan Jelambar, Jakarta Barat itu cukup menarik minat masyarakat sekitar.(ORS/Tris Wijayanto dan Hendro Wahyudi)