Liputan6.com, Jakarta: Alvin yang diduga mengambil paksa anaknya, Kate Victoria, menyerahkan diri ke Kepolisian Daerah Metro Jaya. Langkah ini bertujuan agar polisi bersikap bijaksana menangani kasusnya. "Bukan penculikan. Yang terjadi, Shelly Antonio sebagai istri pergi dari rumah tanpa izin suami, membawa anak dan barang," ucap Alvin.
Namun hal itu dibantah Shelly dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (21/2). Perempuan yang meninggalkan Alvin sejak 15 September silam ini mengaku pergi karena dianiaya sang suami. "Ancaman-ancaman yang dilontarkan ke saya, menyakiti, melukai. Dia juga memaki-maki saya. Sejak saya hamil kekerasan fisik semakin sering," ungkap Shelly yang tengah mengajukan gugatan cerai terhadap Alvin.
Bahkan hingga pascapenculikan, Shelly terus mendapatkan teror. "Alvin punya pasukan kedua yang siap bergerak dan berakibat fatal buat saya termasuk keluarga dan semua yang bantu saya. Saya akan dibuat mati tidak mau, hidup pun segan, ini awal dari segala-galanya. Asal tahu saja, dengan menahan orang-orang Ambon itu sama dengan menambah musuh," demikian Shelly menirukan pesan yang diterima dari para peneror.
Terkait dengan keberadaan polisi saat penculikan terjadi, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Zulkarnaen ikut angkat bicara. Menurutnya, Alvin sempat meminta perlindungan ke Kepolisian Sektor Jatinegara untuk menyelesaikan persoalan keluarga. "Namanya minta perlindungan, ya dikawal," kata Zulkarnaen.
Namun ternyata saat di rumah Shelly justru ada upaya perusakan dari pihak Alvin. Para pelaku melompat pagar. "Teman-teman Alvin dikenakan pasal penculikan. Alvin sendiri tidak bisa kena penculikan karena (Kate) anak dia sendiri," ungkap Zulkarnaen [baca: Alvin, Ayah Kate Victoria Serahkan Diri].(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)
Namun hal itu dibantah Shelly dalam tayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Sabtu (21/2). Perempuan yang meninggalkan Alvin sejak 15 September silam ini mengaku pergi karena dianiaya sang suami. "Ancaman-ancaman yang dilontarkan ke saya, menyakiti, melukai. Dia juga memaki-maki saya. Sejak saya hamil kekerasan fisik semakin sering," ungkap Shelly yang tengah mengajukan gugatan cerai terhadap Alvin.
Bahkan hingga pascapenculikan, Shelly terus mendapatkan teror. "Alvin punya pasukan kedua yang siap bergerak dan berakibat fatal buat saya termasuk keluarga dan semua yang bantu saya. Saya akan dibuat mati tidak mau, hidup pun segan, ini awal dari segala-galanya. Asal tahu saja, dengan menahan orang-orang Ambon itu sama dengan menambah musuh," demikian Shelly menirukan pesan yang diterima dari para peneror.
Terkait dengan keberadaan polisi saat penculikan terjadi, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Zulkarnaen ikut angkat bicara. Menurutnya, Alvin sempat meminta perlindungan ke Kepolisian Sektor Jatinegara untuk menyelesaikan persoalan keluarga. "Namanya minta perlindungan, ya dikawal," kata Zulkarnaen.
Namun ternyata saat di rumah Shelly justru ada upaya perusakan dari pihak Alvin. Para pelaku melompat pagar. "Teman-teman Alvin dikenakan pasal penculikan. Alvin sendiri tidak bisa kena penculikan karena (Kate) anak dia sendiri," ungkap Zulkarnaen [baca: Alvin, Ayah Kate Victoria Serahkan Diri].(YNI/Tim Liputan 6 SCTV)