Liputan6.com, Pinrang: Warga di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat selama dua bulan mendatang akan mengalami pemadaman listrik bergilir. Hal ini disebabkan sumber listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Air Bakaru, Pinrang, Sulsel, yang memasok 40 persen kebutuhan listrik di dua provinsi itu rusak, Senin (23/2).
Air yang mengandung pasir dalam jumlah besar menjadi penyebab rusaknya mesin turbin PLTA Bakaru. Pasir terserap ke turbin yang merupakan bagian terpenting pada pembangkit listrik sehingga tidak dapat berfungsi. Petugas kini tengah membongkar mesin turbin untuk memperbaiki dan diperkirakan memakan waktu dua bulan.
"Pasir ini pasir kuarsa yang sangat abrasif terhadap metal sehingga laju metal sangat luar biasa," kata Manager PLTA Bakaru, Mursalin. Pemadaman secara bergilir tidak dapat dihindari. Apalagi tiga pemasok listrik lainnya yakni PLTA Makassar, PLTU Sengkang, dan PLTD Suppa hanya mampu memenuhi 60 persen kebutuhan listrik di dua provinsi ini.(YNI/Qodriansyah Sofyan)
Air yang mengandung pasir dalam jumlah besar menjadi penyebab rusaknya mesin turbin PLTA Bakaru. Pasir terserap ke turbin yang merupakan bagian terpenting pada pembangkit listrik sehingga tidak dapat berfungsi. Petugas kini tengah membongkar mesin turbin untuk memperbaiki dan diperkirakan memakan waktu dua bulan.
"Pasir ini pasir kuarsa yang sangat abrasif terhadap metal sehingga laju metal sangat luar biasa," kata Manager PLTA Bakaru, Mursalin. Pemadaman secara bergilir tidak dapat dihindari. Apalagi tiga pemasok listrik lainnya yakni PLTA Makassar, PLTU Sengkang, dan PLTD Suppa hanya mampu memenuhi 60 persen kebutuhan listrik di dua provinsi ini.(YNI/Qodriansyah Sofyan)
Error loading player:
No playable sources found