Musik dangdut, plus goyang erotis di dalamnya, masih menjadi alat partai politik untuk menjaring massa. Masalahnya, entah lupa atau partai tak peduli, anak-anak juga ikut menonton pertunjukan tersebut. Boleh jadi goyangan sang penyanyi lebih memikat ketimbang orasi para juru kampanye.
Apa komentar Anda?