Liputan6.com, Ponorogo: Potongan-potongan kayu bekas bangunan biasanya dibuang atau dijadikan kayu bakar. Namun di tangan Jamaludin, warga Karanglo Kidul, Jambon, Ponorogo, Jawa Timur, semua limbah kayu jati mampu disulap menjadi karya seni yang memiliki nilai jual tinggi.
Oleh Jamaludin, potongan-potongan kayu tersebut disulap menjadi karya seni berupa miniatur tokoh kesenian Reog. Antara lain miniatur Dewi Songgolangit, Warok, Jathil, ataupun Bujangganong.
Berbagai jenis kayu limbah yang biasanya dibuang, diambil untuk digambar lalu digergaji dan dipahat sehingga menjadi sebuah patung yang diinginkan. Untuk membuatnya, butuh ketekunan, keuletan, dan keterampilan tersendiri. Karena itu, lulusan SLTP ini membutuhkan waktu lima hingga enam hari. Namun hasil yang dikerjakan cukup bagus karena semua pengerjaannya masih secara manual.
Kreasi seni ini mampu menembus pasar mancanegara seperti Malaysia dan Belgia. Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu per unit. Semua tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.(TES/Dirgo Suyono)
Oleh Jamaludin, potongan-potongan kayu tersebut disulap menjadi karya seni berupa miniatur tokoh kesenian Reog. Antara lain miniatur Dewi Songgolangit, Warok, Jathil, ataupun Bujangganong.
Berbagai jenis kayu limbah yang biasanya dibuang, diambil untuk digambar lalu digergaji dan dipahat sehingga menjadi sebuah patung yang diinginkan. Untuk membuatnya, butuh ketekunan, keuletan, dan keterampilan tersendiri. Karena itu, lulusan SLTP ini membutuhkan waktu lima hingga enam hari. Namun hasil yang dikerjakan cukup bagus karena semua pengerjaannya masih secara manual.
Kreasi seni ini mampu menembus pasar mancanegara seperti Malaysia dan Belgia. Harga yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai Rp 300 ribu hingga Rp 700 ribu per unit. Semua tergantung ukuran dan tingkat kesulitan pembuatannya.(TES/Dirgo Suyono)