Liputan6.com, Manado: Jalan trans Sulawesi menuju Provinsi Sulawesi Utara terancam putus. Penyebabnya, tiga jembatan yang menghubungkan antara Sulut dengan provinsi lain yang patah akibat bencana alam tahun kemarin, belum juga diperbaiki.
Menurut Kepala Kantor Pemukiman dan Prasarana Wilayah Sulut Hery Untu, baru-baru ini, tiga jembatan yang patah adalah Jembatan Ranoyapo, Poigar, dan Ranowangko. Kondisi jembatan itu kini sangat membahayakan. Bahkan, karena kerap dilintasi kendaraan berkapasitas lebih, jembatan tersebut terancam putus.
Seperti diketahui, ketiga jembatan yang masuk wilayah Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa itu adalah sarana penghubung antara Sulut dengan Sulawesi Tengah, Selatan, dan Gorontalo [baca: Dua Jembatan Rusak, Trans Sulawesi Terhambat ].
Hery menambahkan, Kantor Kimpraswil Sulut telah mengajukan anggaran pembangunan ketiga jembatan serta perbaikan jalan alternatif trans Sulawesi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Besar dana yang diajukan sebesar Rp 29 miliar. Namun, hingga kini dana itu belum cair juga.(ULF/Aldrin Arif)
Menurut Kepala Kantor Pemukiman dan Prasarana Wilayah Sulut Hery Untu, baru-baru ini, tiga jembatan yang patah adalah Jembatan Ranoyapo, Poigar, dan Ranowangko. Kondisi jembatan itu kini sangat membahayakan. Bahkan, karena kerap dilintasi kendaraan berkapasitas lebih, jembatan tersebut terancam putus.
Seperti diketahui, ketiga jembatan yang masuk wilayah Kecamatan Amurang, Kabupaten Minahasa itu adalah sarana penghubung antara Sulut dengan Sulawesi Tengah, Selatan, dan Gorontalo [baca: Dua Jembatan Rusak, Trans Sulawesi Terhambat ].
Hery menambahkan, Kantor Kimpraswil Sulut telah mengajukan anggaran pembangunan ketiga jembatan serta perbaikan jalan alternatif trans Sulawesi ke Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Besar dana yang diajukan sebesar Rp 29 miliar. Namun, hingga kini dana itu belum cair juga.(ULF/Aldrin Arif)