Liputan6.com, Jakarta: Luka bakar yang diderita seseorang, selain menyakitkan, kerap menyebabkan cacat menetap pada korban. Bahkan, penderita perlu dirawat secara tepat dan menyeluruh, termasuk penyembuhan luka psikis, kendati memerlukan biaya yang cukup besar. Satu di antara solusi terapi itu adalah skin graf atau penanaman kulit. Demikian diungkapkan Ahli Bedah Rumah Sakit Pusat Pertamina dokter Sanyoto di Jakarta, baru-baru ini.
Sanyoto menjelaskan, luka bakar terasa sakit karena lapisan kulit hilang akibat cairan tubuh keluar tanpa terkendali, sehingga penderita bisa kehilangan nyawa jika tak cepat ditangani. Karena itu, penderita perlu menjalani terapi pengganti cairan selama 24 jam masa krisis pertama melalui pemberian infus.
Menurut Sanyoto, tingkat kritis luka bakar ditentukan dari luas dan derajat yang dibagi berdasarkan persentase luas tubuh. Di samping itu, pengukuran tingkat keseriusan luka bakar juga bisa dilihat dari derajat terbakarnya kulit. Misalnya, derajat satu adalah bagian epidermis kulit atau kulit bagian luar yang terkelupas. Namun, dapat disembuhkan dengan pemakaian krim perawatan.
Untuk penanaman kulit, tambah dia, harus dilakukan secara bertahap. Sebab, kulit yang terbakar menyulitkan kulit donor yang masih sehat untuk menutup semua luka tersebut. Namun, transplantasi kulit bisa menempel dalam waktu sepuluh hari jika luka itu tak terlalu luas. Namun demikian, penanaman kulit juga memiliki resiko jika kondisi protein dan gizi penderita tak stabil atau luka bakar yang belum sehat penuh. Untuk itu, sebelum operasi, dokter harus memastikan kondisi penderita dengan memberikan restitusi protein.(KEN/Mira Permatasari dan Hendro Wahyudi)
Sanyoto menjelaskan, luka bakar terasa sakit karena lapisan kulit hilang akibat cairan tubuh keluar tanpa terkendali, sehingga penderita bisa kehilangan nyawa jika tak cepat ditangani. Karena itu, penderita perlu menjalani terapi pengganti cairan selama 24 jam masa krisis pertama melalui pemberian infus.
Menurut Sanyoto, tingkat kritis luka bakar ditentukan dari luas dan derajat yang dibagi berdasarkan persentase luas tubuh. Di samping itu, pengukuran tingkat keseriusan luka bakar juga bisa dilihat dari derajat terbakarnya kulit. Misalnya, derajat satu adalah bagian epidermis kulit atau kulit bagian luar yang terkelupas. Namun, dapat disembuhkan dengan pemakaian krim perawatan.
Untuk penanaman kulit, tambah dia, harus dilakukan secara bertahap. Sebab, kulit yang terbakar menyulitkan kulit donor yang masih sehat untuk menutup semua luka tersebut. Namun, transplantasi kulit bisa menempel dalam waktu sepuluh hari jika luka itu tak terlalu luas. Namun demikian, penanaman kulit juga memiliki resiko jika kondisi protein dan gizi penderita tak stabil atau luka bakar yang belum sehat penuh. Untuk itu, sebelum operasi, dokter harus memastikan kondisi penderita dengan memberikan restitusi protein.(KEN/Mira Permatasari dan Hendro Wahyudi)