Sukses

Budidaya Burung Kenari Mendatangkan Keuntungan

Selain bisa menjadi hiburan, memelihara Burung Kenari mampu mendatangkan keuntungan. Burung asal Pulau Canary itu mudah dikembangbiakkan dan berharga cukup mahal warna bulunya tergolong langka.

Liputan6.com, Jember: Burung kenari bukan jenis unggas asli Indonesia. Satwa bersayap ini berasal dari Kepulauan Canary yang terletak di Pantai Barat Afrika Utara. Burung kenari mulai dikenal di Indonesia sebelum Perang Dunia I. Saat itu hewan yang disebut kenari lokal ini dibawa pejabat kolonial Belanda karena tak diketahui pasti garis keturunannya.

Masyarakat mulai mengembangbiakkan dan sering melombakan burung itu. Pasalnya, peminat Burung Kenari di Tanah Air terus berkembang dengan harga jual cukup tinggi. Selain kualitas kemerduan nyanyiannya, warna bulu juga mempengaruhi harga jual. Warna keabu-abuan, putih polos dan kuning wortel dianggap warna langka.

Firuz Aziz, seorang peternak di Jember baru-baru ini menuturkan rata-rata menghasilkan 150 ekor anak kenari dalam setahun. Dia menjual per ekor seharga Rp 200 ribu hingga Rp 1 juta. Dalam satu tahun, induk Kenari bertelur empat kali dan menghasilkan tiga hingga lima butir.

Dalam mengembangbiakkan Burung Kenari, Firuz menggunakan dua cara, pertama dengan Grading Up yakni mengawinkan sepasang kenari lokal dan impor dari jenis yang sama. Cara kedua, Criss Crossing atau kawin silang yang dapat menghasilkan Burung Kenari khas ras Indonesia.(COK/Christanto Raharjo)
    Video Terkini