Liputan6.com, Tokyo: Kepolisian Nasional Jepang (National Police Agency atau NPA) mencatat pelanggaran hukum di bidang internet meningkat pesat, terutama menyangkut layanan kencan dengan anak-anak. Menurut kepolisian Jepang, seperti dikutip Yomiuri Shimbun , Jumat (22/2), temuan kasus penawaran layanan prostitusi anak via internet meningkat selama 2007, menjadi 122 kasus, atau naik 75 kasus dibanding tahun sebelumnya.
Dari angka tersebut, 61 di antaranya melibatkan anak-anak itu sendiri yang berinisiatif memasukkan pesan-pesan, menawari ajakan berkencan. Jumlah tersebut juga naik, dari sebelumnya 43 kasus di tahun 2006.
"Peningkatan kasus-kasus ini membuktikan betapa seriusnya masalah ini, terutama dengan keberadaan situs-situs layanan kencan. Apalagi anak-anak dengan mudah mengaksesnya melalui telepon genggam," kata pejabat kepolisian Jepang.
Sementara itu, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak juga meningkat pada 2007 dibanding tahun sebelumnya.
Sedikitnya terjadi 300 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak, angka tertinggi yang pernah terjadi sejak dimulainya penyelidikan terhadap kasus tersebut pada 1999.
Menurut pihak kepolisian Jepang, kekerasan dan pelecehan seksual justru banyak dilakukan orang tua, dan keluarga korban sendiri. Kaum ibu menempati angka tertinggi sebagai pelaku kekerasan dengan jumlah laporan 97 kasus, kemudian diikuti kalangan bapak (91 kasus), ayah tiri (55 kasus), dan keluarga dari pihak suami dengan 46 kasus.(YUS/ANTARA)
Dari angka tersebut, 61 di antaranya melibatkan anak-anak itu sendiri yang berinisiatif memasukkan pesan-pesan, menawari ajakan berkencan. Jumlah tersebut juga naik, dari sebelumnya 43 kasus di tahun 2006.
"Peningkatan kasus-kasus ini membuktikan betapa seriusnya masalah ini, terutama dengan keberadaan situs-situs layanan kencan. Apalagi anak-anak dengan mudah mengaksesnya melalui telepon genggam," kata pejabat kepolisian Jepang.
Sementara itu, kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak juga meningkat pada 2007 dibanding tahun sebelumnya.
Sedikitnya terjadi 300 kasus kekerasan dan pelecehan seksual terhadap anak-anak, angka tertinggi yang pernah terjadi sejak dimulainya penyelidikan terhadap kasus tersebut pada 1999.
Menurut pihak kepolisian Jepang, kekerasan dan pelecehan seksual justru banyak dilakukan orang tua, dan keluarga korban sendiri. Kaum ibu menempati angka tertinggi sebagai pelaku kekerasan dengan jumlah laporan 97 kasus, kemudian diikuti kalangan bapak (91 kasus), ayah tiri (55 kasus), dan keluarga dari pihak suami dengan 46 kasus.(YUS/ANTARA)