Liputan6.com, Bandar Lampung: Sekitar 1.500 guru Sekolah Dasar hingga Sekolah Lanjutan Atas Negeri di Bandar Lampung menggelar unjuk rasa di kantor Wali Kota setempat, Kamis (06/9). Para guru akan terus mogok mengajar hingga rapel kenaikan gaji dibayar. Mereka mendesak wali kota dan gubernur mundur bila tak becus mengurusi nasib guru.
Perwakilan para pahlawan tanpa tanda jasa yang menamakan diri Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) diterima Wali Kota Suharto. Namun para guru kecewa karena Suharto menyatakan tak memiliki dana untuk membayar rapel.
Sementara Ketua FMGI Murni Sulaiman menuding pemerintah sewenang-wenang. Sebab, dana alokasi umum sebesar Rp 26 miliar yang diterima Pemda Lampung malah digunakan untuk mendanai proyek fisik. Dari tujuh kabupaten dan kotamadya di Lampung, belum satu daerah pun yang membayar rapel kenaikan gaji.(YYT/Bisri Merduani)
Perwakilan para pahlawan tanpa tanda jasa yang menamakan diri Forum Martabat Guru Indonesia (FMGI) diterima Wali Kota Suharto. Namun para guru kecewa karena Suharto menyatakan tak memiliki dana untuk membayar rapel.
Sementara Ketua FMGI Murni Sulaiman menuding pemerintah sewenang-wenang. Sebab, dana alokasi umum sebesar Rp 26 miliar yang diterima Pemda Lampung malah digunakan untuk mendanai proyek fisik. Dari tujuh kabupaten dan kotamadya di Lampung, belum satu daerah pun yang membayar rapel kenaikan gaji.(YYT/Bisri Merduani)