Liputan6.com, Jakarta: Juru Bicara Kepresidenan Wimar Witoelar menyatakan, ia akan menjalankan tugasnya selama kebijakan Presiden Abdurrahman Wahid benar dan sama-sama dalam satu pandangan. Pernyataan itu diungkapkan Wimar di Jakarta, baru-baru ini.
Wimar menegaskan, ia tidak akan membela Gus Dur bila kebijakan Presiden salah. Sebab, menurut dia, fungsi Juru Bicara Kepresidenan ini adalah untuk menambah komunikasi antara publik dengan pemerintah dan melengkapi keterangan Presiden. Dengan demikian, fungsi melengkapi dalam hal ini tidak bisa diartikan dengan mengganti pernyataan Presiden.
Tim Juru Bicara Kepresidenan itu terdiri dari Wimar Witoelar, penulis Adhie M. Massardi, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Yahya Staquf, dan Kepala Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden Dharmawan Ronodipuro. Tim yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 255/M/2000 itu bekerja sejak Senin (9/10) [Baca: Wimar Witoelar Resmi Menjadi Jubir Kepresidenan, 11/10/2000].(HFS/Esther Mulyanie dan Yopie Yacob)
Wimar menegaskan, ia tidak akan membela Gus Dur bila kebijakan Presiden salah. Sebab, menurut dia, fungsi Juru Bicara Kepresidenan ini adalah untuk menambah komunikasi antara publik dengan pemerintah dan melengkapi keterangan Presiden. Dengan demikian, fungsi melengkapi dalam hal ini tidak bisa diartikan dengan mengganti pernyataan Presiden.
Tim Juru Bicara Kepresidenan itu terdiri dari Wimar Witoelar, penulis Adhie M. Massardi, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Yahya Staquf, dan Kepala Biro Pers dan Media Sekretariat Presiden Dharmawan Ronodipuro. Tim yang diangkat berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 255/M/2000 itu bekerja sejak Senin (9/10) [Baca: Wimar Witoelar Resmi Menjadi Jubir Kepresidenan, 11/10/2000].(HFS/Esther Mulyanie dan Yopie Yacob)
Error loading player:
No playable sources found