Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah atase pertahanan dari berbagai negara bertemu dengan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman. Dalam pertemuan tersebut, dibahas mengenai perkembangan kerja sama militer antar negara sehabat itu.
"Pertemuan ini sebagai upaya mewujudkan prajurit dan satuan prajurit yang profesional melalui AD dengan negara-negara sahabat dalam bidang militer," kata Jenderal TNI Budiman, dalam acara Coffe Morning dengan atase pertahanan negara sahabat di Markas Besar TNI AD, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Budiman menjelaskan, sistem pertahanan Indonesia berbeda dengan sistem pertahanan di negara lain. Karena sistem pertahanan Indonesia mempunyai kekuatan pendukung yakni rakyat.
"Sistem pertahanan kita adalah sistem pertahanan keamanan rakyat semesta, sesuai Pasal 30 ayat 2 UUD 1945, dimana TNI dan Polri sebagai kekuatan utama dan rakyat kekuatan pendukung. Oleh sebab itu sistem kita lebih berbeda," jelas Budiman.
Dengan didukung kekuatan rakyat, kata Budiman, itu menjadi salah satu keunggulan tentara Indonesia dengan negara lainnya. Bahkan Budiman mengklaim, tentara rakyat tersebut menjadi kekuatan yang ditakuti negara lain.
"Kekuatan TNI bersama rakyat itulah kekuatan yang sangat ditakuti negara lain," ucapnya.
Budiman menambahkan, kerjasama militer dengan sejumlah negara sahabat itu saat ini berjalan baik. Maka itu, ia berharap agar peningkatan kerjasama tersebut dapat terus dilakukan. "Kita terus melihara dan meningkatkan hubungan kerjasama yang baik, dengan menukar informasi dengan landasan prinsip saling percaya."
Dalam pertemuan tersebut KSAD bertemu dengan atase pertahanan dari beberapa negara sahabat. Di antaranya Atase Jepang, Atase Italy, Atase Iran, Atase Australia, Atase Singapura, Atase Inggris, dan Atase Pakistan. (Raden Trimutia Hatta)
KSAD: Kekuatan TNI Bersama Rakyat Ditakuti Negara Lain
Sistem pertahanan keamanan rakyat semesta menjadi keunggulan tentara Indonesia.
Advertisement