Liputan6.com, Jakarta Juru Bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul mengatakan, partainya tengah kembali jadi dambaan rakyat karena gerak cepat dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menangani masalah bencana. Isu-isu penyadapan yang tengah menyerang Joko Widodo dilihat Ruhut tak lebih sekadar pencitraan.
"Gini bos, orang kalau HP-nya disadap nggak bakal tahu. Kita tahu disadap saja dari Snowden yang membocorkan, atau dari Wikileaks. Ini ujug-ujug bisa tahu disadap," ujar Ruhut di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (26/2/2014).
Baca Juga
Berdasarkan pemikiran tersebut, Ruhut menilai partai oposisi yang menjadi kendaraan politik Jokowi tengah khawatir dengan Partai Demokrat. Untuk menangkisnya, dibuatlah isu penyadapan. "Ini lucu, tiba-tiba bilang saya disadap. Ini pencitraan agar terkesan dianiaya," tegasnya.
Advertisement
Isu tersebut diciptakan karena partai yang kerap menang polling takut tidak berhasil menang pada Pemilu tahun ini. "Kemarin nggak sampai 2 minggu, SBY keliling 2 ribu kilometer ke daerah bencana. Sambutan Pak SBY itu luar biasa. Partai polling tinggi mulai buat isu HP disadap. Biasalah, Bos, pencitraan," tutur Ruhut.
Beberapa teror atau isu yang disebut-sebut sedang melingkupi Jokowi, antara lain adalah ditemukan 3 alat sadap di rumah dinas Joko Widodo di Jalan Taman Suropati Nomor 7, Jakarta Pusat pada 2012, kapal yang akan ditumpangi Jokowi ke Kepulauan Seribu tiba-tiba meledak setahun lalu, dan ban mobil Pak Gubernur itu juga didapati dalam keadaan robek tak wajar. (Yus Ariyanto)