Sukses

[VIDEO] Kenangan Pahit Anak-anak Panti Asuhan Samuel

Sejumlah anak-anak dari Panti Asuhan Samuel kini trauma. Mereka mengaku kerap dihukum, disiksa, hingga makan mie mentah dan minum air keran.

Liputan6.com, Jakarta Anak Panti Asuhan Samual berinisial I dan Y yang berusia 14 tahun akhirnya menghirup udara bebas setelah belasan tahun mendapat siksaan dari pengurus panti. Mereka yang berada di panti asuhan sejak bayi ini mengaku kerap menerima perlakuan tidak manusiawi.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (26/2/2014), mereka mengaku sering diborgol sebagai bentuk hukuman. Bahkan rekan mereka juga ada yang dikurung di kandang anjing.

Tidak hanya itu, mereka mengaku hanya menerima mie instan yang seringkali mentah sebagai satu-satunya menu makanan mereka selama bertahun-tahun. Mereka juga dipaksa minum air keran.

Yang lebih mengejutkan lagi, menurut mereka, donasi uang dari donatur yang diberikan kepada mereka akan diminta kembali oleh pemilik panti yakni Chemuel dan istrinya Yunita yang dipanggil oleh anak-anak ini sebagai ayah dan bunda. Sementara donasi makanan dikirim ke warung pribadi mereka.

Kini 17 dari 30 anak Panti Asuhan Samuel sudah berada dalam pengawasan Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA) di Cipayung, Jakarta Timur.

Sebelumnya, Ketua Komnas Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait bersama tim dan beberapa petugas kepolisian mengevakusi 10 balita dan 2 bayi dari Panti Asuhan Samuel yang berada di Gading Serpong, Tangerang, Banten karena diduga terjadi penyekapan dan penganiayaan di panti asuhan tersebut.

Pemilik dan pengelola Panti Asuhan Samuel, Chemuel, menepis tudingan dugaan kekerasan. Chemuel membantah adanya penyiksaan, apalagi mengakibatkan anak panti yang meninggal dunia. "Penganiayaan dari mana? Mana buktinya? Kalau terbukti, saya siap dipenjara," ujar Chemuel. (Shinta Sinaga)

Baca juga:

10 Anak Panti Samuel Diperiksa Polda Metro Jaya

Psikolog: Kekerasan untuk Displin Anak, Salah Besar!

Kisah Evakuasi Anak-anak dari Panti Samuel