Liputan6.com, Jakarta - Anggota Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro kembali merekonstruksi kasus pembunuhan yang mayatnya ditemukan dalam bagasi Nissan March, Feby Lorita. Mayat Feby ditemukan warga di TPU Pondok Kelapa, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur, 24 Januari lalu.
Rencananya rekonstruksi akan digelar di beberapa Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang diawali di halte Cawang-UKI. Di halte Cawang, Edo yang menjadi tersangka memperagakan awal pertemuan dengan Feby. Edo mengaku dihubungi Feby dan sepakat bertemu di halte Cawang-UKI.
"Awalnya saya ditelepon korban, lalu disuruh ketemuan di sini (halte Cawang-UKI)," kata Edo saat melakukan rekonstruksi, Jakarta Timur, Kamis (27/2/2014).
Tak lama menunggu, lanjut Edo, Feby tiba di lokasi mengendarai Nissan March bernomor polisi F 1356 KA. Sesampainya di halte, Edo dan Feby langsung bertukar posisi. Edo mengambil kemudi dan Feby pindah ke kursi sebelahnya.
"Saya ganti nyopirin di jalan sebelum masuk terowongan yang mau ke tol Jagorawi," tambah Edo.
Setelah itu, mereka berputar keliling kota. Di perjalanan, keduanya terlibat adu mulut. Sampai akhirnya, Edo memukul Feby. Dalam rekonstruksi, Edo mengaku memukul tengkuk Feby.
"Awalnya saya pukul di tengkuk, lalu mukul mulutnya sampai giginya copot. Saya pukulnya sambil bawa (nyetir) mobil," tutup Edo.
Rekonstruksi di halte Cawang-UKI hanya berlangsung 4 adegan. Untuk adegan rekonstruksi selanjutnya, akan digelar di lokasi eksekusi di rumah keluarganya di Citayam, Depok. (Raden Trimutia Hatta)
Baca juga:
Rekonstruksi Pembunuhan Feby Lorita Dimulai di Halte Cawang
Sebelum dibunuh, Feby Lorita menemui Edo di Halte Cawang-UKI.
Advertisement