Liputan6.com, Jakarta - Ahok punya penjelasan sendiri soal blusukan bareng Jokowi kemarin. Pria bernama lengkap Basuki Tjahaya Purnama itu mengatakan blusukan yang dilakukan dengan Jokowi itu bukanlah bentuk persiapan menjadi Gubernur DKI Jakarta, menggantikan Jokowi jika kelak maju menjadi calon presiden.
"Kalau serah terima blusukan itu rugi, ngapain serah terima blusukan. Mending serah terima kursi dong...he..h..he," ujar Ahok sambil tertawa di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (28/2/2014).
Memang, blusukan yang dilakukan Ahok dan Jokowi pada Kamis kemarin memunculkan banyak dugaan. Setelah setahun bersama memimpin Ibukota, baru kemarin Ahok dan Jokowi blusukan bareng. Biasanya, Jokowi blusukan sendiri, sementara Ahok banyak berkutat di kantor.
Blusukan keduanya semakin mengundang tanya, sebab dilakukan menjelang pemilu. Apalagi nama Jokowi semakin kuat disebut-sebut sebagai figur yang akan diusung PDIP sebagai calon presiden dalam pemilu tahun ini.
Namun bagi Ahok, yang paling penting adalah menyelesaikan tugasnya mendampingi Jokowi. Mantan Bupati Belitung Timur itu berujar siap setia mendampingi Jokowi hingga 5 bahkan 10 tahun mendatang. Bahkan jika harus menjadi cawapres Jokowi.
"Jadi presiden saja siap kok. Saya udah siap dampingin Beliau sampai 10 tahun. Tapi siapa yang mau ngajak (cawapres)? Mau dipecat Partai Gerindra? Susah. Aku cuma ingin pulang ke Babel (Bangka Belitung) saja jadi gubernur. He he he," imbuh Ahok.
Menurut Ahok, dirinya dan Jokowi merupakan satu paket. Sehingga perlu penyamaan persepsi dalam mencari solusi permasalahan di lapangan, dan blusukan kemarin sebagai bentuk peningkatan penyamaan persepsi. Karena itu, ia menerima ajakan Jokowi untuk blusukan bersama.
Meski demikian, Ahok mengatakan ke depannya blusukan tidak perlu lagi rutin dilakukan. Sebab, selama setahun ini, blusukan Jokowi perlahan telah membangun sistem pengawasan terhadap kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
"Saya pikir nggak perlu blusukan lagi. Kalau aku sih nggak mau blusukan, ngapain blusukan seharian. Sistem sudah kebangun dari Pak Jokowi. Sudah tahu kan. Pak Jokowi juga nggak akan blusukan lagi kalau sistemnya sudah kebangun. Sekali-sekali saja kita kontrol blusukan," tutur Ahok. (Yus Ariyanto)
Baca juga: