Sukses

Penerbangan Dibatalkan, Ratusan Penumpang Garuda Ngamuk di Kupang

Para calon penumpang yang kecewa berteriak-teriak di Bandara El tari Kupang. Mereka meminta kejelasan penerbangan Garuda.

Liputan6.com, Kupang - Ratusan penumpang pesawat Garuda Indonesia GA439 mengamuk di Bandar Udara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur. Para penumpang tujuan Denpasar dan Jakarta itu kecewa karena penerbangan dibatalkan gara-gara masalah radar di bandara.

"Pilot Garuda mementingkan keselamatan penumpangnya. Radar itu masalah yang ada di fasilitas bandara. Semua pilot Garuda mengandalkan radar, karena mengalami masalah maka penerbangan hari ini dibatalkan," kata Station and Service Manager Garuda Indonesia M Shahroom Shahrullah di Bandara El Tari, Kupang, Jumat (28/2/2014).

Shahroom mengaku baru mendapat informasi pembatalan penerbangan Garuda satu jam sebelum pengumuman itu. Sehingga dia meminta para penumpang untuk memaklumi kondisi ini.

Mendapat penjelasan itu, tak membuat para penumpang tenang. Apalagi pemberitahuan pembatalan penerbangan itu disampaikan 1 jam sebelum jadwal keberangkatan. Mereka yang kecewa berteriak-teriak di Bandara El Tari.

"Bagaimana ini, kecewalah. Kenapa tidak ada pemberitahuan, kalau begini kami telantar, sudah tahu satu jam tapi kenapa tidak diberitahukan ke kami. Malah malam ini saya harus sampai Jakarta ada kerjaan, ini jadi menghambat," kata penumpang asal Jakarta, Srianto.

Shahroom terus berupaya menenangkan para calon penumpang Garuda itu. Dia mengatakan Garuda akan menginapkan calon penumpang di hotel atau memberikan ganti rugi. "Kami sudah menugaskan beberapa staf kami untuk mencarikan hotel, pesawat akan diterbangkan bila sudah tidak ada masalah radar," ujar Shahroom.

Namun, fasilitas penginapan ataupun ganti rugi ini tak membuat calon penumpang puas. Mereka tetap kecewa karena tak jelas kapan akan diberangkatkan menuju Denpasar maupun Jakarta. "Pilot lain saja bisa masa pilot Garuda tidak. Jadi kami digantung sampai kapan? Kami belum tahu kapan diberangkatkan," kata penumpang lain.

Menanggapi protes penumpang tersebut, Shahroom mengatakan pilot Garuda berbeda dengan pilota maskapai lainnya. "Penerbangan itu menggunakan sistem yang berbeda, kalau pilot Garuda megandalkan radar agar penumpang aman. Kalau pihak lain menggunakan pengamatan pilot saat landing," tutur Shahroom.

Saat ini, sebagian penumpang masih menunggu kepastian dari Garuda di Bandara El tari. Sebagian lainnya menunggu jemputan dari pihak Garuda di luar Bandara Eltari, Kupang. (Ismoko Widjaya)