Liputan6.com, Pekanbaru Kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau akhirnya menyeberang ke negeri tetangga, Singapura. Asap yang 'diekspor' itu diprediksi bakal terus menebal seiring perubahan arah angin.
Staf Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru, Ardhitama menuturkan, ada perubahan atmosfer di ketinggian 7.000-10.000 kaki. Inilah yang menyebabkan asap Sumatera beralih ke Singapura.
"Asapnya masih tipis. Kalau perubahan arah angin itu terus berlangsung, bisa saja kabut asapnya tebal seperti tahun lalu," kata Ardhitama di posko Satgas Kebakaran Hutan dan Lahan Pekanbaru, Riau, Minggu (2/3/2014).
Dia mengatakan, kawasan Selat Melaka diperkirakan masih aman dari kepungan kabut asap hingga pertengahan Maret nanti. Ini karena pergerakan angin mulai berganti pada akhir Maret hingga Mei nanti.
"Asap pekat akan sampai karena ada badai di bagian utara yang bisa mengubah arah angin."
Sejak Riau dilanda kebakaran, tambah Ardhitama, asap lebih dominan sampai ke Sumatera Barat dan Bengkulu. Sebab, angin masih bertiup dari Timur Laut ke Barat Daya.
Baca juga: