Liputan6.com, Jakarta - Chemy Watulingas alias Samuel dan istri, Yuni Winata akhirnya datang memenuhi panggilan penyidik Unit PPA Polda Metro. Samuel dan Yuni diperiksa terpisah oleh penyidik terkait dugaan pembiaran dan penganiaayaan terhadap anak-anak panti Asuhan di Rumah Samuel. Sementara itu, Yuni tetap membantah perihal adanya kekerasan yang dilakukan baik olehnya maupun suaminya, Samuel.
"Saya tahu persis tidak ada (penyiksaan). Itu anak-anak saya sendiri. Kalo mereka mau melarikan diri dan tersiksa kenapa nggak keluar dari dulu," kata Yuni di depan unit PPA Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (3/3/2014).
Selain itu, Yuni juga menegaskan tak ada masalah dalam keluarga yang membuat Samuel atau dirinya melampiaskan kekesalan pada anak-anak di panti. Dia pun menampik tudingan LBH Mawar Saron yang menyebutkan ada bekas luka gigitan di kemaluan salah satu anak panti.
"Selama suami-istri, ya kita hubungannya baik. Itu tidak benar," tegas wanita yang akrab disapa Bunda oleh anak-anak Panti.
"Soal gigit kelamin? Itu nanti dibuktikan, nanti akan dijelaskan," sela pengacara Yuni, Cornelius Kopong.
Kasus dugaan penyiksaan yang dilakukan pemilik Panti Samuel sebelumnya dilaporkan LBH Mawar Saron ke Bareskrim Polri, 10 Februari 2014 lalu. Kasus itu kemudian dilimpahkan ke Unit PPA Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada 16 Februari 2014 lalu.
Total ada 27 anak yang ditampung panti asuhan tersebut. Rata-rata, anak-anak itu dirawat di panti sejak masih bayi. (Ismoko Widjaya)
Baca juga:
Penganiayaan Anak Panti, Samuel dan Istri Penuhi Panggilan Polda
Advertisement
10 Anak di Panti Asuhan Samuel Akan Diambil Dinsos Kabupaten Tangerang
Komnas Anak : Kekerasan di Panti Asuhan Bisa Jadi Lebih Banyak