Liputan6.com, Jakarta - Staf Khusus Presiden bidang Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief mengatakan pemerintah tidak berniat menjual Gunung Ciremai di Jawa Barat kepada Chevron dengan nilai Rp 60 triliun. Berita yang beredar kencang di media sosial soal penjualan Gunung Ciremai itu dinyatakan tidak benar.
"Tidak ada kebijakan atau dalam rencana sekalipun menjual Gunung Ciremai kepada Chevron dengan harga Rp 60 triliun," kata Andi Arief seperti dikutip Liputan6.com dari laman setkab.go.id, Selasa (4/3/2014).
Menurut Andi Arief, isu penjualan Gunung Ciremai tidak masuk akal. Lagi pula, tak pernah ada pejabat di negeri ini yang mengeluarkan pernyataan soal penjualan Gunung Ciremai, presiden sekalipun.
"Di sidang kabinet maupun pernyataan langsung dari Presiden, para menteri, pejabat yang berwenang tidak ada rencana itu," tutur dia.
Dia meminta agar berita bohong tersebut segera dihentikan. Menurut dia saat ini memang menjelang pemilu sehingga banyak isu berseliweran. Tapi menurut dia masih banyak cara terhormat yang dapat dilakukan, bukan dengan menyebarkan berita seperti itu.
Chevron Geothermal Indonesia Ltd, anak usaha Chevron Corporation, juga membantah telah membeli Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat seharga Rp 60 triliun.
Manager Policy Goverment & Public Affairs Chevron Geothermal Ida Bagus Wibatsya, menyatakan Chevron hanya memenangkan tender untuk mengembangkan proyek panas bumi di lokasi tersebut. "Itu bukan membeli, tidak ada istilah seperti itu," jelas dia.
Baca juga: