Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakapolri Komjen Pol Oegroseno belum terpikir bergabung menjadi pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggantikan Busyro Muqoddas. Busyro akan memasuki masa pensiun tahun ini.
"Saya belum berpikir ke situ, karena itu kan masih berangan-angan. Yang penting gini, di mana pun kita berada untuk negara dan bangsa butuh pemikiran kitalah," kata Oegroseno usai sertijab di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (4/3/2014).
Menurut Oegroseno, pegabdian terhadap bangsa dan negara sangat penting. Apalagi dalam pemberantasan korupsi, yang terpenting pengabdian tersebut tidak membebani negara.
"Jangan selalu digerogoti uang korupsi, itu yang kita paling benci di seluruh dunia, itu korupsi. Semua bidang yang tidak membebani kepada negara. Itu cita-cita mengabdi kepada negara dan bangsa melalui Polri. Itu tidak pernah saya surut," sambung mantan Kapolda Sumatera Utara ini.
Oegroseno mengaku, selepas pensiun dari korps Bayangkara, belum terpikir akan terjun ke dunia politik. Apalagi menjadi capres di tengah euforia perpolitikan Indonesia saat ini.
"Saya belum berani cerita. Itu berandai-andailah, nanti seperti sebelum-sebelumnya. Saya mau capres-capres tidak ada lah. Itu politik sulit ditebak. Bisa manis, bisa pahit. Kita harus banyak belajar dulu. Kita belum banyak belajar ke situ," terangnya.
Lantas, apakah usai belajar berniat pindah haluanke dunia politik? "Ke mana pun. Sekarang di polisi sudah selesai 36 tahun. Tapi kita tidak bisa lepas dari lingkungan Polri. Tidak boleh lepaslah. Kita tetap memberi kontribusi kepada ibu kandung kita."
"Polri kan ibu kandung saya. Saya kan putra kandungnya," tutup Oegroseno. (Shinta Sinaga)
Baca juga: