Sukses

Jembatan Penyeberangan Rawan Kriminal, Polda Metro Gelar Razia

Polda Metro Jaya akan menggelar razia dan penertiban di jembatan penyeberangan orang guna mencegah terjadinya tindak kejahatan.

Liputan6.com, Jakarta - Jembatan penyeberangan orang (JPO) sejatinya digunakan para pejalan kaki yang ingin menyeberang. Sayang, tak jarang JPO yang banyak terdapat di Jakarta justru disulap jadi tempat berjualan pedagang kaki lima. Tak hanya itu, yang membuat pejalan kaki enggan melintas juga karena banyaknya gelandangan serta pengemis.

Tak jarang pula di beberapa tempat JPO masuk dalam titik rawan kejahatan. Mulai dari perampasan hingga pelecehan seksual kerap dilaporkan warga yang menjadi korban.

Menanggapi hal tersebut, Polda Metro Jaya menegaskan segera berkoordinasi dengan Satpol PP DKI Jakarta untuk menggelar razia dan penertiban di JPO. Razia akan dilakukan secara berkala dan sewaktu-waktu, tergantung kondisi.

"Untuk JPO ini kita akan lakukan razia bersama Satpol PP. Kita lakukan razia secara berkala dan insidentil untuk mengantisipasi kerawanan di JPO," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di kantornya, Selasa (4/3/2014).

Dari razia tersebut, lanjutnya, diharapkan JPO bisa berfungsi sebagaimana mestinya, yaitu sebagai sarana untuk menyeberang jalan bagi pejalan kaki. Untuk itu, pihaknya mengaku siap menerima aduan warga terkait JPO yang rawan.

"Kami meminta masyarakat melaporkan kalau ada JPO yang rawan di lingkungannya," tandas Rikwanto.

Jumat 28 Februari lalu di JPO depan gedung DPR, seorang ibu muda dipalak dan menderita kerugian Rp 1,2 juta. Tak hanya itu, karyawati swasta tersebut juga menjadi korban pelecehan seksual dari pelaku.

Kepolisian Sektor Tanah Abang akhirnya membekuk pelaku. Dari pengakuan pria berinisial IT tersebut, dikatakan bahwa dirinya tak hanya beraksi di JPO depan gedung DPR, tapi juga di JPO kawasan Slipi, Jakarta Barat. (Ismoko Widjaya)